eramuslim.com — Presiden Jokowi disinyalir melalukan propaganda untuk memoles citranya. Hal itu menuai sorotan.
Salah satunya dari Pakar Politik Saiful Mujani. Pendiri dan Direktur Saiful Mujani Research and Cunsulting itu menanyakan kenapa Jokowi masih melakuakan hal tersebut di akhir jabatannya.
Masa jabatan Jokowi diketahui akan berakhir menghitung hari. Yakni pada 20 Oktober 2024.
“Masih kampanye? Buat apa pak @jokowi?” kata Saiful dikutip dari unggahannya di X, Senin (14/10/2024).
Guru Besar Ilmu Politik itu pun berspekulasi. Apakah propaganda yang dilakukan Jokowi untuk memoles citra bagian dari rencana untuk anaknya, Gibran Rakabuming di Pilprea 2029.
“Buat gibran 2029?” ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Saiful menanggapi laporan Majalah Tempo. Mengulas bagaimana Jokowi melakukan propaganda.
“Jika Anda terpapar konten media sosial, pidato menteri, atau berita media massa yang memuji-muji program dan kebijakan Jokowi, Anda mungkin sedang mengonsumsi propaganda,” tulis Majalah Twmpo di sodial medianya, memperkenalkan majalah edisi berjudul Operaci Memoles Citra.
“Semua konten itu tak muncul secara natural. Konten dan berita itu didesain untuk mengantarkan Jokowi pensiun pada 20 Oktober 2024,” lanjutnya.
Tempo menyebut Jokowi mengerahkan humas di berbagai kantor pemerintahan. Dipimpin oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Presiden Jokowi sendiri yang meminta anak buahnya membuat kampanye sepuluh tahun pemerintahannya. Dirigennya Kepala Kantor Komunikasi Presiden dan Menteri Komunikasi dan Informatika,” tulisnya.
“Tak hanya mengerahkan humas lembaga-lembaga negara, mereka mengerahkan relawan, buzzer, dan influencer media sosial membuat kampanye Jokowi presiden yang berhasil,” sambungnya.
(sumber: Fajar)