Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pramono Anung mengkritik kebijakan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi terkait sosialisasi kondom. Menurutnya, sosialisasi itu akan dijadikan legitimasi bagi remaja untuk melakukan seks bebas.
“Persoalaan sosialisasi kondom, menurut saya rasa itu bukan hal yang urgen dan menjadi prioritas kalau itu dilakukan menjadi legitimasi bagi anak-anak untuk katakanlah boleh melakukan pergaulan bebas,” ujar Pramono di Gedung DPR, Senayan, Senin kemarin (25/6).
Meski pola pikir masyarakat saat ini sudah demokratis, namun dengan kebijakan sosialisasi kondom ini dikhawatirkan akan ditafsirkan berbeda oleh berbagai masyarakat khususnya kalangan anak-anak.
“Tetapi kalau kemudian kondom itu disosialisasikan diajarkan, menurut saya ini menjadi legitimasi baru untuk melakukan hal-hal di luar norma keagamaan. Ini bukan menjadi prioritas Menkes untuk melakukan itu, banyak hal lain yang harus dilakukan seperti memperbaiki pelayanan rumah sakit, jamkesmas dan sebagianya, dibandingkan sosialisasi kondom,” ungkapnya.
Sebagaimana diberitakan, sosialisasi kondom merupakan salah satu gebrakan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, menggantikan almarhumah Endang R Sedyaningsih. Menurutnya, remaja yang termasuk kelompok berisiko tertular penyakit seharusnya diberikan konseling perubahan perilaku agar segera menghentikan perilaku seks berisiko itu.
“Namun kalau seseorang tetap melakukan hubungan seks berisiko, yang bisa kita lakukan adalah menghimbau supaya menggunakan kondom untuk mengurangi dampak buruk hubungan seks berisiko,” katanya beberapa waktu lalu.(fq/inilah)