Program Kampanye #SAVEMARYAM Bohong?

Program Kampanye #SAVEMARYAM Bohong?

Setelah sempat menghebohkan terkait informasi adanya program kampanye #SAVEMARYAM yang bertujuan mengantisipasi kristenisasi di Indonesia, seorang blogger melakukan “investigasi” dan menurut blogger tersebut kampanye #SAVEMARYAM adalah kebohongan yang nyata sama seperti kampanye yang dilakukan oleh organisasi nirlaba: The Invisible Children Inc. yang meng-upload sebuah video berdurasi 30 menit ke Youtube yang bercerita mengenai Joseph Kony, seorang pemimpin pasukan pemberontak di Uganda: Lord’s Resistance Army (LRA).

Dalam narasinya, Jason Russel (pembuat film) mengatakan kalau kampanyenya memiliki tujuan untuk menekan pemerintah internasional agar menangkap Joseph Kony yang merekrut paksa anak-anak di Uganda menjadi tentara pendukungnya yang disebut Tentara Perlawanan Tuhan.

Awalnya semuanya tampak begitu meyakinkan. Hingga suatu saat, kebohongan gerakan ini tercium. Mashable adalah salah satu media pertama yang mempertanyakan gerakan ini. Lewat artikelnya “Kony 2012: Is the Viral Campaign A Scam?”, mereka membahas pendapat yang berasal dari sebuah blog: Visible Children. Blog ini mendedikasikan dirinya untuk membahas temuan-temuan janggal seputar Kony 2012 dan organisasi Invisible Children. Media senang dengan kontroversi, sehingga berita seputar kontroversi ini lalu membesar dan masuk ke media mainstream. Yang pada akhirnya semakin terkuaklah kebohongan misi gerakan ini. Pembuat video itu pun kemudian tertangkap. Ia terbukti telah menyalahgunakan donasi yang terkumpul dari seluruh dunia.

Dan kampanye #SAVEMARYAM menurut salah satu blog, tidak berbeda jauh dengan apa yang dilakukan oleh kampanye penangkapan Joseph Kony yang dilakukan oleh The Invisible Children Inc.

Berikut pemaparan kebohongan kampanye #SAVEMARYAM menurut analisa dari blog tersebut:

Ada sebuah lembaga karitas bernama Mercy Mission World (MMW) yang mengorganisir proyek bernama “Save Maryam”. Pada tanggal 21 Juli 2012, mereka mengupload dan menyebarkan video dengan judul “Save Maryam” ke Youtube dan mengajak semua orang di seluruh dunia peduli terhadap masalah pemurtadan di Indonesia dan mengajak mereka memberikan donasi kepada lembaga tersebut. Mereka menggunakan sistem viral melalui internet dengan harapan dapat mengumpulkan donasi total yang berjumlah US$ 2,000,000 (USD 2 Juta). Lembaga ini beralamat di: P.O. Box 18776, London, E6 3AE, United Kingdom.

Mereka menamakan proyek ini “Save Maryam”, sebagai simbol penyelamatan seorang Maryam (Islam) agar tidak menjadi Mary / Maria (Kristen).

Dalam videonya, menurut “Save Maryam”:

  1. Setiap tahun ada 2 juta Muslim di Indonesia pindah agama, masuk Kristen.
  2. Di tahun 2035, Indonesia akan tidak lagi menjadi negara berpopulasi Muslim terbesar dunia, jika kristenisasi yang massif sukses tak terbendung.
  3. Atas kedua poin di atas, mereka mempunyai program-program yang akan dilaksanakan di Indonesia untuk mencegah gelombang besar pemurtadan. Untuk itu mereka membutuhkan dana yang cukup besar.

Tampaknya campaign type video KONY 2012 adalah sebuah cara baru dalam mengumpulkan uang dari seluruh dunia. Sepertinya ini kemudian di adopsi oleh proyek Save Maryam yang mengeksploitasi Indonesia dengan menciptakan video yang bombastis dan memakai fakta-fakta dan angka-angka yang dimanipulasi dengan tujuan untuk memenuhi ambisi mereka mendapatkan sumbangan sebesar USD 2 Juta.

Setelah melihat video murahan yang penuh ketidak-jujuran tersebut rasanya saya pengen marah sekali, apalagi melihat begitu banyak yang ikut-ikutan membantu menyebarkannya, mereka (mungkin) menganggap hal itu menjadi bagian dari dakwahnya tanpa mempertimbangkan adanya bahaya yang jauh lebih besar dari sikapnya itu.

Apa saja ketidak-jujuran yang disampaikan dalam video tersebut?

Bukti Kebohongan #1

Guna memperjelas video campaign-nya, pada tanggal 25 Juli 2012 MMW mengeluarkan press release yang memuat data statistik tentang jumlah rata-rata Muslim Indonesia per tahun yang pindah agama masuk Kristen, yakni 2.014.837 orang, berdasarkan himpunan data dari tahun 2000 sampai 2009. MMW memakai data yang klaimnya berasal dari 4 sumber: World Harvest, Secretbelievers, International Crisis Group (ICG), dan Departemen Agama RI.

Tapi saya ragu terhadap data statistik yang diajukan Save Maryam. Angka 2.014.837 adalah angka yang woww… fantastis!. Secara angka sungguh tidak wajar, jauh dari data resmi Sensus Penduduk yang dikeluarkan oleh BPS (Biro Pusat Statistik), dengan fakta berikut ini:

Rata-rata pertumbuhan setiap tahunnya (2000 – 2010):

Total = (237.641.326 – 201.241.999) / 10 = 3.639.933

Islam = (207.176.162 – 177.528.772) / 10 = 2.964.739

Protestan = (16.528.513 – 11.820.075) / 10 = 470.844

Katolik = (6.907.873 – 6.134.902) / 10 = 77.297

Kristen (Protestan + Katolik) = (470.844 + 77.297) = 548.141

Dari tahun 2000 ke 2010, total populasi Indonesia mengalami peningkatan sebesar 3.639.933 per tahun, dimana dalam periode tersebut:

– Populasi umat Islam meningkat = 2.964.739 per tahun.

– Populasi umat Kristen meningkat = 548,141 per tahun.

Jika total pemeluk agama Kristen meningkat 548,141 per tahun, bagaimana mungkin ada 2 Juta umat Islam murtad setiap tahunnya?

Dan dari 548,141 itu, persentase terbesar tentu saja berasal dari pertambahan alamiah (angka kelahiran). Jadi, pertambahan tahunan yang berasal dari perpindahan dari agama lain bahkan lebih kecil lagi.

Jadi, klaim proyek Save Maryam bahwa 2 juta Muslim Indonesia pindah agama, masuk Kristen, per tahun, sesungguhnya cuma SEBUAH DUSTA. Jika mereka berani membesar-besarkan fakta-fakta yang eksak, bagaimana saya dapat percaya bahwa mereka tidak membesar-besarkan fakta-fakta lainnya?

Angka 2 juta yang bombastis itu saya kuatirkan bisa menyulut bibit-bibit XENOPHOBIC, kebencian antar warga yang berlebihan. Kebencian yang seharusnya tidak perlu terjadi, karena kenyataannya tidaklah se-fantastis itu angkanya. Yang pada akhirnya kita akan terjebak pada upaya yang kontraprodukif dalam upaya membangun negeri ini. Semangat membangun negeri disusupi dengan semangat saling curiga tingkat tinggi, karena terjadi gap / benturan yang keras dengan saudara-saudara yang beraliran berbeda. Konflik horisontal semakin meluas. Bahaya disintegrasi mengancam !

Bukti Kebohongan #2 :

Mereka meng-klaim di dalam video ini bahwa data yang mereka peroleh bersumber dari International Crisis Group 2012. Faktanya bila Anda pause video tersebut pada menit ke 00:36, Anda akan melihat bagaimana surat itu cima dibuat-buat. Pada kepala surat tertulis “International Crisis Group”, tetapi jika Anda melihat tanggal di sebelah kiri di bawah tulisan “Public Briefing”, tertulis: “Jakarta/Brussels, 24 November 2012”. Lha saya menulis jurnal ini saja masih di bulan Juli 2012. So, how a letter could be produced for a meeting that is taking place in the future (November 2012)?

Bukti Kebohongan #3 :

Dalam press release MMW itu ditulis bahwa gerakan mereka sudah didahului riset yang intensif dan ekstensif dengan melibatkan banyak pihak di Indonesia, yakni alim ulama, profesor muslim, wartawan, aktivis muslim, anggota komite masjid, usahawan, dan ummah. Dikatakan bahwa mereka semua melihat bahwa memang sedang terjadi pemurtadan umat Muslim di Indonesia dalam jumlah besar. Mereka juga menyatakan bahwa gerakan mereka untuk mencegah Kristenisasi ini dijalankan dengan kerja sama dengan organisasi Muhammadiyah. Benarkah?

Pada kenyataannya tidak ada official information dari pengurus besar Muhammadiyah di Indonesia seputar kerjasamanya dengan MMW untuk proyek Save Maryam ini. Bahkan Ketua Umum PP Muhammadiyah DIn Syamsudin ketika dikonfirmasi via twitter, beliau menjawab tidak tahu menahu soal ini.

Press release MMW itu ditutup dengan kutipan teks dari Surat Al-Anfal ayat 46, yang mereka tafsirkan: “Jangan berdebat di antaramu sendiri, yang mengakibatkan strategimu gagal dan kekuatanmu menyusut.” Ya, tampaknya MMW menghendaki proyek “Save Maryam” dijalankan tanpa kompromi, tanpa dialog, tanpa debat, dan umat Muslim di seluruh dunia (bukan hanya Indonesia) diminta untuk ikut saja, tanpa terpecah-belah. Sehingga pengumpulan dana berjalan lancar.

Anda-pun juga sepantasnya curiga terhadap kegiatannya yang kelihatannya baik namun dibungkus dengan kebohongan – kebohongan.

Pemurtadan memang nyata terjadi dimana-mana, bukan hanya di Indonesia, di negara lain juga terjadi. Namun kenyataannya angkanya kecil. Begitu juga sebaliknya yang berpindah agama dari Kristen ke Islam, atau ke agama lain. Itu juga terjadi. Saya baca ada media Kristen yang juga mengeluhkan umatnya yang meng-konvert agamanya ke agama lain. Di masjid raya di tempat saya tinggal di setiap malam minggunya selalu saja ada prosesi beberapa Maria yang menjadi Maryam. Jadi, soal perpindahan agama bukan masalah umat Islam saja. Namun demikian, kami umat Islam tetap menganggap bahwa pemurtadan adalah masalah yang serius.

Saya sendiri bertanya, mengapa lembaga asing seperti MMW itu mau ikut campur mengurusi kehidupan umat Muslim Indonesia. Tentu siapapun boleh peduli pada umat Muslim Indonesia, sama seperti Barat juga boleh peduli pada umat Kristen di Indonesia. Tapi, yang saya lihat sebagai persoalannya adalah proyek Save Maryam bisa dikatakan terlalu jauh mencampuri kehidupan umat Muslim Indonesia. Dengan dana sebesar ini, para pelaksana proyek Save Maryam bisa leluasa melakukan apa saja di Indonesia, atau malah tidak melakukan hal apapun setelah mengantongi dana besar itu, seperti kasus Kony 2012 yang saya singgung di atas.

Di Indonesia, banyak organisasi Islam, dan sekian banyak organisasi itu selalu peduli tentang kondisi muslim di Indonesia. Organisasi – organisasi tersebut mempunyai banyak sumber daya khususnya finansial. Jika fakta pemurtadan yang jumlahnya fantastis itu adalah benar, maka organisasi Islam di Indonesia pasti akan lebih dahulu tahu akan hal itu.

Mari teman-teman, luangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk bersama-sama meng-evaluasi proyek “Save Maryam”, yang sedang aktif dikampanyekan dalam bulan puasa 2012 ini. Silakan sumbang saran di sini maupun di media milik Anda. Boleh saja bila ingin mengambil sikap tidak peduli pada apapun yang sedang dan akan dilakukan “Save Maryam”. Namun, saya melihat proyek “Save Maryam” ini berpotensial memecahbelah bangsa kita. Inilah bahayanya!

Informasi sementara pagi ini, mereka telah meng-klarifikasi bahwa Proyek Save Maryam adalah bukan bermaksud untuk penipuan. Silakan baca di sini.

Ya… akhirnya mereka mengakui bahwa telah terjadi lack of consultancy dengan orang Indonesia, terutama yang bermukim di luar negeri sehingga membuat beberapa data di dalam video Save Maryam agak berlebihan. Mereka mengatakan, “We don’t know any Indonesian living in the UK whom we can get advice from.” Poin penting lainnya (kata mereka) bahwa video itu bertujuan untuk menumbuhkan awareness saja, belum lagi pada tahap implementasi rencana-rencana mereka.

Demikian pengakuannya.

Apa? Semudah itukah pengakuannya?

Mana yang katanya mereka telah melakukan penelitian intensif dan ekstensif bersama banyak pihak yang kompeten sebelum proyek mereka di launching?

Bagaimana dengan video yang telah disebar luas oleh mereka yang tidak memikirkan dampaknya atas kerancuan dalam video tersebut?

Meskipun mereka niatnya hanya ingin menumbuhkan awareness, namun saya menilai caranya itu sangat keterlaluan. Upaya seperti itu yang mencoba memanfaatkan faktor psikologi massa dengan membakar sisi emosionalnya melalui video dan press release-nya. Faktanya ini tidak lebih dari NEGATIVE CAMPAIGN. Mengangkat kasus dengan menjelek-jelekkan agama lain (Kristen) sebagai biang pemurtadan. Dengan mendiskreditkan agama lain, maka citra Islam jadi sama buruknya, bukan?!

Jika niatnya ingin membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas umat Muslim di Indonesia tidak perlulah NEGATIVE CAMPAIGN terhadap agama lain seperti itu. Fokuskan saja pada upaya bagaimana memperbaiki kualitas keimanan, kualitas metode pengajaran, kualitas sikap dalam keberagaman, dan kualitas yang dirasa kritikal lainnya. Saya justru salut dengan sebuah video dari agama non muslim (Kristen) yang berupaya bagaimana meningatkan kualitas iman mereka tanpa sedikitpun menyinggung umat Muslim atau umat agama lain sebagai penyebab kemunduran agama mereka. Sangat elegan. Kawan-kawan saya yang muslim perlu tahu, bagaimana cara mereka melakukan evaluasi guna menginisiasi sebuah proyek.

Baca selengkapnya di http://fightforfreedom.multiply.com/journal/item/89/Awas-Proyek-Save-Maryam-Mengandung-Kebohongan-yang-memicu-Xenophobia-dan-Disintegrasi-Bangsa .

Catatan: Eramuslim sangat dengan senang hati jika ada pembaca yang bisa memberikan klarifikasi dan “sanggahan” atas artikel dari blog yang eramuslim kutip ini. Alhamdulillah rekan-rekan dari Arrahmah.com telah berusaha melakukan tabayyun langsung ke Inggris terkait program kampanye ini, insyaAllah mudah-mudahan akan segera ada jawaban dan klarifikasi yang bisa memberikan penjelasan kepada umat Islam Indonesia. Namun terlepas dari pro-kontra kebenaran program kampanye #SAVEMARYAM, pemurtadan memang ada di tengah kita, bahkan Dewan Dakwah Islam Indonesia pernah membuat buku berjudul Fakta dan Dakta Pemurtadan di Indonesia. Dan itu semua harus kita waspadai.(fq)