Anggota Komisi VIII KH. Fuad Anwar mengusulkan kepada pemerintah agar Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi BBM diganti dari uang Rp 300 ribu setiap tiga bulan dengan padat karya.
Program itu bisa berupa perbaikan jalan transportasi, pembangunan irigasi, pembangunan sarana dan prasarana lainnya yang ditangani langsung Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota, yang manfaatnya akan dirasakan masyarakat luas.
Menurutnya, proyek pembangunan tersebut maka akan menyerap tenaga kerja di masyarakat yang selama ini menerima BLT. Gaji mereka ini dianggarkan melalui dana BLT yang mencapai hingga Rp 15 triliun lebih itu.
Dengan begitu, sambung KH. Fuad Anwar kepada pers di Gedung DPR Jakarta, Rabu (19/7), para penerima BLT itu tidak konsumtif melainkan kreatif, sehingga tidak terus-menerus menggantungkan dirinya pada BLT.
“Guru madrasah di kampung-kampung saja ada yang digaji di bawah Rp 100 ribu. Padahal mereka ini bertahun-tahun ikut mencerdaskan bangsa, tapi gajinya kecil. Sedangkan para penganggur malah diberi uang lumayan besar. Ini kan tidak adil dan kurang pada tempatnya,” ujarnya. (dina)