Prof Henri Subiakto juga menilai bahwa Gibran sebenarnya sengaja menjebak ketika menyatakan bahwa program susu gratis dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 400 juta anak.
Pernyataan Gibran ini menuai cibiran sebab jumlah penduduk Indonesia saja tidak mencapai 400 juta.
“Ternyata yang dimaksud bukan angka di Indonesia, tapi di luar negeri, sehingga jumlah anak yang seakan melebihi jumlah penduduk, tidak salah, karena dengan beberapa negara lain,” kata Prof Henri Subiakto.
Dalam Debat Cawapres 2024, Gibran juga dinilai menjebak lawannya dengan menanyakan istilah asing yang bukan pengetahuan umum.
Prof Henri Subiakto menyebut jebakan Gibran ini juga pernah digunakan oleh ayahnya, Joko Widodo (Jokowi) saat Debat Capres 2019.
Saat itu, Jokowi bertanya soal TPID yang tidak diketahui banyak orang. Alhasil, Prabowo Subianto kebingungan dalam menjawab.
“Dari apa yg dia tunjukkan dalam debat, dan komunikasinya selama ini, menunjukkan Gibran ini aslinya lumayan cerdas, tapi licik dan tidak takut menabrak ukuran moral yaitu kejujuran, makanya strategi komunikasinya suka menjebak,” jelas Prof Henri Subiakto.
“Kalau jadi pemimpin dia akan makin nampak karakter aslinya. Yaitu antara yg diucapkan sering tidak sama dengan yg dipikirkan dan yang ada di hatinya,” tambahnya.(Sumber: hops.)