Eramuslim.com – Dalam banyak kesempatan, Presiden Joko kerap mengajak rakyat Indonesia untuk bekerja. Dia pun mencanangkan Gerakan Nasional “Ayo Kerja” di Kota Sabang, Pulau Weh, Aceh, 10 Agustus lalu. Malah, tema Ulang Tahun Ke-70 Kemerdekaan Indonesia adalah “Ayo Kerja”.
Guru Besar Hukum Tata Negara yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, pun menyindir slogan yang diusung Joko tersebut. “Di mana-mana panjenengan bilang ‘Ayo Kerja!’. Lapangan kerjanya mana, Ndoro? Wong kita juga enggak mau menganggur,” kata Yusril lewat akun Twitter-nya, Selasa (18/8) seperti dilansir pribuminews.
Ia juga mengatakan, yang sudah bekerja saja kena pemutusan hubungan kerja (PHK). “’Ayo Kerja!’ Siapa yang enggak mau kerja, Om? Wong cari kerja susah. Yang udah kerjaaja kena PHK,” ujar Yusril lagi.
Pada 25 Januari lalu, Yusril lewat akun Twitter-nya juga mengunggah sebuah gambar adegan wayang dalam lakon Petruk menjadi raja. Selain gambar itu, Yusril pun menulis dalam bahasa Jawa: “Ono titi mongso Petruk Dadi Ratu – Jongko Joyoboyo.” Maksudnya, kira-kira, menurut jangka (‘ramalan’) Jayabaya ada masa ketika Petruk menjadi raja.
Petruk adalah salah seorang tokoh punakawan, anak Semar, yang merupakan simbolisasi sekaligus representasi dari rakyat kebanyakan. Tapi, begitu menjadi raja, Petruk lupa akarnya dan bertindak semena-mena.
Meski hadir dalam lakon Mahabharata, sebagai bagian dari kubu Pandawa, tokoh-tokoh punakawan tidak ada dalam lakon aslinya yang dari India. Tokoh punakawan, Semar dan anak-anaknya, adalah tokoh ciptaan pujangga Jawa yang diimbuhkan ke lakon legendaris tersebut.
Yusril mengunggah gambar dan berkomentar itu ketika sedang ramai-ramainya kisruh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri, yang awalnya dipicu oleh penetapan calon Kapolri pilihan Joko, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, sebagai tersangka dugaan kasus transaksi mencurigakan. Ada yang menafsir Yusril sedang menyindir Joko. Tapi, tentu saja, yang tahu maksud sebenarnya hanya Yusril.(jj)