Eramuslim – Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) Prof Jimly Asshiddiqie, menilai perlakuan pemerintah kepada Habib Rizieq RShihab (HRS) keliru.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menyebut penguasa selalu menghadapi Habib Rizieq dengan permusuhan dan kebencian.
“Fenomena HRS ini langka. Masalahnya berlarut karena perlakuan kekuasaan yang salah, dihadapi dengan ideologi dan teologi permusuhan dan kebencian, bukan merukunkan dan mendamaikan,” kata Jimly melalui akun Twitter pribadinya, @JimlyAs, Selasa (10/11).
Dampaknya, lanjut Jimly, permusuhan meluas tanpa solusi. Pecinta Habib Rizieq dibabat haters.
“Kata dibungkam kata, lovers dibabat haters, permusuhan meluas, tanpa solusi. Padahal “action” selalu lebih efektif dari retorika,” sambung Jimly.
Jimly mengingatkan, jika pejabat dan Habib Rizieq masih terus saling serang, maka tidak akan ada solusi untuk mendamaikan.
“Kalo para pejabat dengan HRS terus saling serang, saling bela diri, tidak akan ada solusi, konflik dan kebencian akan terus memecah-belah,” kata Jimly.
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini mengajak pemerintah dan Habib Rizieq untuk saling mendengarkan, jangan merasa paling benar.
“Coba saling dengar. Kata imam Syafi’i, Nisfu ro’yika ‘ala akhika, separo pikirnmu ada di saudaramu. Mari saling dengar. Jangan persepsikan kebenaran cuma di pikirn msing-masing,” tandas Jimly. (psid)