Prof Henry Subiakto Sebar Hoaks dan Ngeles, Memalukan Sekali

Karena kelakuannya, Henry pun di-bully warganet. Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan salah satunya.

“Setelah bikin hoaks lalu bilang eksperimen. Ada ya model pejabat sekaligus profesor model gini? Sebarkan hoaks lalu bilang eksperimen. Ajaib,” ujarnya Gus Umar di akun Twitternya, @UmarAlChelsea75.

“Jadi kalo bikin hoax, nanti bilang aja lagi bereksperimen gitu?” tambah @PengadilanRaky1.

Akun @Ono_1707 mempertanyakan motif yang dilakukan Henry di postingannya. “Kan ada undang-undang yang mengatur tentang berita hoaks, Kenapa bapa bisa seenaknya mempermainkan Undang-Undang ITE dengan berita hoaks? Nanya saja. Apa yang bapa lakukan bisa engga itu berlaku buat semua warga negara??” paparnya.

“Prof semprul. Gampang kali ngelesnya kaya petinju ngeles terus,” ucap @LilyGunawan9. Akun @PineksoRoyi1 mengusulkan Henry agar lebih selektif menyebarluaskan konten. “Hihihi. Mestinya dia tulis ‘video’ hanya sekedar ilustrasi,” nyinyirnya.

Akun @I_Ariefr menerangkan mekanisme dari eksperimen. “Eksperimen yang dilakukan akademisi itu wajib dicantumkan footnote-nya, mr @henrysubiakto! Ibarat uji coba vaksin ke masyarakat, masa iya nggak bilang kalau itu uji coba?? Memalukan,” cetusnya. “Prof ngeles,” tekan @YVarino.

Lalu bagaimana tanggapan Kementerian Komunikasi dan Informatika? Pelaksana Tugas (Plt) Kabiro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu mengatakan, cuitan Henry merupakan urusan pribadi.

“Langsung tanyakan ke Prof Henry aja. Mungkin dia punya penjelasan, saya belum tahu. Satu atau dua kalimat dia udah jadi berita enak,” ucapnya saat dikontak Rakyat Merdeka, kemarin. [Gelora]