eramuslim.com – Kasus tentang pemecatan Prof dr Zainal Muttaqin, seorang ahli bedah saraf, dari RS Kariadi Semarang kembali mencuat ke permukaan.
Sebelumnya, pada akhir pekan April 2023, Prof dr Zainal Muttaqin diduga dipecat oleh RS Kariadi Semarang karena menulis sebuah opini kritik terhadap kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terutama RUU Kesehatan. Kabar tersebut menjadi viral di media sosial dan membuat banyak orang merasa heran karena dianggap sebagai pembatasan kebebasan berpendapat.
Salah satu orang yang merasa heran dengan pemecatan Prof dr Zainal Muttaqin dari RS Kariadi Semarang adalah selebgram asal Kota Semarang, Lutfi Agizal. Ia mengunggah beberapa potongan berita media terkait pemecatan Prof dr Zainal Muttaqin oleh RS Kariadi Semarang di akun Instagram pribadinya.
“Dipecat karena kritik RUU KEMENKES jadi gini caranya @kemenkes_ri ?.
Begitu banyak pengabdian & jasa-jasa Prof Dr. Zainal Muttaqin untuk masyarakat indonesia, karena beliau mengungkapkan kritikan kepada pemerintah yang sesuai keahliannya ( dunia kesehatan/dokter ) beliau sampai dipecat ?
*silahkan google apa kritikan-kritikan dari prof untuk RUU KEMENKES
Baiklah dengan kekuatan netizen maka kasus ini harus diviralkan demi keadilan Prof Dr. Zainal Muttaqin.
*Beliau adalah dokter bedah syaraf alm ayah saya saat menghadapi 2x operasi kanker otak” tulis Caption Instagram @lutfiagizal, pada 9 April 2023.
Ia kemudian mendesak salah satu rekan selebgram lainnya yakni Uya Kuya untuk membantu kasus yang tak masuk akal tersebut agar diungkap pada kanal podcast YouTube dia.
“kenapa si pejabat sekarang Baperan banget, nggak ada integritasnya !! di kritik mbok ya di dengerin , bersinergi bareng, yg salah dibuat bener , mudah kan !! ini tiap kritik di ancem, di pecat !!! intinya kalau BERSIH KENAPA RISIH !!!” komentar @astridkuya.
Komentar Astrid Margarta atau istri dari Uya Kuya ini langsung dibalas oleh Lutfi Agizal.
“@astridkuya om uya angkat ini @king_uyakuya ayoo” balas komentar Lutfi Agizal.
Melansir Suara.com, menurut informasi yang beredar, Prof Zainal diduga dipecat karena sering mengkritik Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ia diduga kerap membuat tulisan yang berisi kritik terhadap Menkes dan kebijakan pemerintah di bidang kesehatan.
Dirjen Pelayanan Kesehatan (Yankes) bahkan diduga sampai menyambangi Dirut RS Kariadi agar Prof Zainal segera dipecat. Di sisi lain, Mantan Direktur Penyakit Menular Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama, ikut menanggapi masalah ini.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, pemberhentian kerja Prof Zainal di RS Kariadi Semarang, bukan karena soal mengkritik Kemenkes. Dikatakannya, hal tersebut berkaitan dengan masa kontrak sang dokter sebagai mitra yang memang sudah berakhir sejak 6 April 2023 lalu.
Sementara itu, usai didesak, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, akhirnya angkat bicara. Ia mengaku pihaknya saat ini tengah melakukan pemeriksaan terkait kabar pemecatan Prof Zainal yang diduga berkaitan dengan kritik terhadap jajarannya.
Tanggapan IDI
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ikut menanggapi soal pemecatan Prof Zainal Mutaqqin dari RS Kariadi. Mereka tak setuju dengan keputusan dari Kemenkes itu lantaran tindakan sang dokter yang dinilainya sebagai bentuk kebebasan berpendapat.
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IDI DR dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT., mengatakan bahwa organisasinya siap memberikan pendampingan hukum bagi Prof Zainal. Hal ini bermakusd untuk memperjuangkan hak sebagai anggota IDI dan warga negara bebas berpendapat yang dilindungi UU.
“PB IDI melalui Bidang Hukum Pembelaan dan Pembinaan Anggota (BHP2A) dan IDI Jawa Tengah akan melakukan pendampingan hukum dan memperjuangkan hak-hak sebagai anggota IDI dan warganegara Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (24/4/2023).
Di sisi lain, Ketua IDI Wilayah Jawa Tengah dr. Djoko Handojo, Sp. B-onk membahas soal penyelesaian masalah. Menurutnya, jika pemerintah kurang senang dengan kritik itu, seharusnya dibicarakan secara kekeluargaan terlebih dahulu.
Ia juga mengimbau agar pemerintah tidak melupakan pengorbanan para dokter dan tenaga kesehatan saat menangani Covid-19. Menurutnya, jangan hanya karena dikritik, yang padahal bertujuan agar pemerintah lebih baik, membuat mereka lupa dengan jasa tokoh kesehatan.
IDI kemudian mengungkap sosok Prof Zainal Muttaqin. Ia dikenal sebagai ahli bedah saraf di bidang yang terbilang langka, yakni ilmu epilepsi. Tak hanya itu, ia juga aktif mengajar para calon dokter bedah. Kerennya lagi, ia menjadi salah satu dokter bedah epilepsi yang paling berpengaruh di Indonesia.
(Sumber: Suara)