Eramuslim.com – Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Pro-Demokrasi (ProDem), Satyo Purwanto mengaku sangat menyayangkan dengan pemberitaan Tempo belakangan ini. Menurutnya, Tempo saat ini sudah menjadi propaganda hitam bagi kaum neoliberal.
“Sangat ironis dan menyedihkan membaca Tempo saat ini. Majalah, koran ataupun online Tempo yang beberapa waktu yang lalu begitu membanggakan, inspiratif, mencerahkan, dan edukatif, tapi kini tak lebih menjadi selebaran untuk propaganda hitam bagi kaum neoliberal,” kata Satyo, Kamis (17/3).
Jelas dia, melalui pemberitaan yang sangat subyektif dan manipulatif dikarenakan tidak berdasarkan fakta dan data yang bersifat komparatif cenderung berisi hasutan untuk menyesatkan pikiran masyarakat lewat pembunuhan karakter terhadap beberapa tokoh yang berintegritas, kompeten, memiliki kapasitas seperti Rizal Ramli. Menko Maritim dan Sumber Daya itu menjadi target operasi karena berseberangan dengan kaum neoliberal.
“Sangat disayangkan, mengingat sejarah panjang Tempo dalam menemani dan memberi kontribusi besar bagi bangsa ini dalam membangun pilar-pilar demokrasi yang terkoyak dan rusak oleh rezim otoritarian Orde Baru. Menjadi pertanyaan besar, mengapa di saat situasi kehidupan berbangsa dan negara kita saat ini sudah jauh lebih baik justru pihak Tempo menjadi ahistoris dan sangat kontraproduktif dan tidak ada bedanya dengan selebaran propaganda ketimbang menjalankan peran mengedukasi masyarakat yang berbasis fakta dan data yang komparatif, obyektif dan kuat sekali etika jurnalistiknya,” papar Satyo.
Tempo telah melakukan penzaliman terhadap Rizal Ramli. Satyo mencontohkan soal dwelling time di Pelabulan Tanjung Priok didramatisasi sedemikian rupa, seolah-olah Presiden Jokowi marah. Dan semua berita yang dikemas selalu memutar balikkan fakta dan data sehingga terasa betul operasi “gaduh” Tempo untuk menyingkirkan Rizal Ramli dari kabinet.
“Cara-cara seperti ini tidak mungkin dilakukan oleh insan media sekelas Tempo. Saya menduga ini adalah syahwat orang per orang mungkin saja oknum dari pimpinan Tempo yang memiliki halusinasi brutal dan memaksakan cara-cara zalim kepada Rizal Ramli,” ungkapnya.
Satyo menambahkan, Tempo dengan pemberitaan yang terkait Rizal Ramli sangat timpang dan tidak adil, mungkin mereka lupa bahwa kebebasan media massa hari ini adalah anugerah luar biasa yang justru disalah gunakan dengan memposisikan diri sebagai alat propaganda kepentingan neoliberal kapitalis asing dan para pemburu rente.
“Tapi masyarakat luas kini sangat paham, bahwa Tempo telah menjadi corong propaganda dari agenda busuk para kaum pembajak Trisakti. Dan Tempo telah berpihak kepada mereka yaitu para kaum neoliberal ketimbang berpihak pada konstitusi negara dan bangsa Indonesia,” tukasnya. Pernyataan ini juga telah dimuat oleh Satyo Purwanto di kompasiana.com.(ts/rmol)