Eramuslim.com – Kritik yang disampaikan kader-kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah tidak lagi objektif sebagai mitra antara Pemprov DKI dengan partai yang ada di DPRD DKI.
Ini lantaran sasaran kritik mereka bukan pada kebijakan, melainkan sudah pada tataran subjektif.
Begitu kata aktivis Prodem, Satyo Purwanto saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/2).
Satyo Purwanto lantas menguraikan bahwa PSI adalah partai politik yang lahir pasca Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok lengser melalui gerakan Aksi 212. Alhasil, mereka kini gagal move on dari kekalahan kader PDIP itu di Pilkada DKI 2017 lalu.
“Itu terus saja. Sampai sekarang mereka masih nggak bisa move on,” ujarnya.
Bahkan, kata Satyo, kritik PSI bukan untuk mengomentari atau mengevaluasi kebijakan gubernur DKI, melainkan sudah pada tataran ketidaksukaan mereka pada Anies Baswedan yang mengalahkan Ahok.
“PSI ke Anies itu ada misi khusus. Menurut saya sih sudah bukan sebagai mitra kerja lagi. Kritik PSI ke Anies, sudah subjektif lah,” tegas Satyo Purwanto.
Grace Natalie cs semakin kepanasan lantaran Anies Baswedan merupakan sosok yang berpeluang besar menjadi calon presiden di 2024. Hal itu dapat terlihat dari berbagai lembaga survei yang menunjukkan bahwa mantan mendikbud itu memiliki elektabilitas tinggi.
“Dan memang nggak akan kebendung itu,” pungkasnya.[rmol]