Meski Polisi mengelak mengatakan bahwa pria mengacungkan dan meletuskan pistol dengan kostum AKKBB dalam rusuh Monas, Ahad (1/6) yang diketahui bernama Bripka Iskandar Soleh, sebagai pengikut Ahmadiyah. Sedikit-demi-sedikit keterlibatan Bripka Iskandar sebagai jemaat Ahmadiyah mulai terungkap, dia disinyalir merupakan anggota Ahmadiyah Tangerang.
Sinyalemen keikutsertaan sebagai warga Ahmadiyah ini diungkapkan Ketua RW 02 Peninggilan Utara Tangerang, Tatang M tempat di mana Iskandar tinggal.
Berdasarkan pengakuan Tatang, Bripka Iskandar sering terlihat shalat jumat di Masjid Arrohman Jalan H. Gaded Tangerang yang merupakan masjid dan markas Ahmadiyah di wilayah itu. "Sepertinya dia anggota Ahmadiyah, soalnya saya sering lihat dia jumatan di masjid Ahmadiyah, " ujarnya, Kawasan Ciledug Tangerang, Rabu (25/6).
Bagian Komunikasi Jamaah Ahmadiyah Peninggilan Utara, Munawar pun tidak menyangkal bahwa Iskandar pernah shalat Jumat di masjid itu. Namun, ia tidak bisa memastikan apakah Iskandar bagian dari anggotanya atau bukan.
Keikutsertaan dalam demo provokatif AKKBB di Monas awal Juni lalu ini, dapat menjadi salah satu penguat bahwa dirinya setuju dengan Ahmadiyah. Polri seharusnya lebih serius dan lebih adil dalam menangani kasus rusuh Monas ini. Kelompok Ahmadiyah juga harus ditangkap agar bisa diperiksa secara intensif mengapa dalam aksi di Monas awal Juni lalu tersebut melakukan provokasi dengan mendekati kelompok umat Islam di mana FPI ada di sana, padahal itu bukan jalur aksi unjuk rasa AKKBB.
Menanggapi pernyataan Kadiv Humas Mabes Pori Irjen Abubakar Nataprawira bahwa senjata yang diacungkan Iskandar hanya senjata mainan.
Kuasa Hukum FPI Ari Yusuf Amir menegaskan, bahwa senjata yang dibawa dan dikeluarkan oleh Bripka Iskandar pada saat insiden Monas 1 Juni lalu adalah asli. "Itu tidak benar, kita punya saksi mata kalau senjata itu asli dan ada bunyi letusan, " ujar Yusuf.
Dia juga menyangkal, bahwa Bripka Iskandar melindungi anaknya yang berada di dekatnya. Menurutnya anak kecil yang terlihat dalam gambar berdiri di samping Bripka Iskandar adalah putra dari salah seorang Laskar Pembela Islam.
Yusuf menyangsikan, tindakan kepolisian yang lamban dalam menangkap Bripka Iskandar yang merupakan anggota kepolisian.
"Ini semacam ada yang disembunyikan. Dia kan anggota polisi di Jabotabek, tapi malah baru terungkap sekarang, " pungkasnya. (novel/okz)