Eramuslim – Presiden Joko Widodo diingatkan tidak melulu mengurusi soal pengembangan infrastruktur, akan tetapi justru lupa dengan permasalahan masyarakat kecil yang kini semakin babak belur.
Pernyataan ini disampaikan analis politik dan HAM Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga kepada Rmol, Selasa (5/12). Permasalahan real yang saat ini timbul di kalangan masyarakat bawah, seperti kelangkaan gas 3 kilogram di pasaran.
“Pembangunan infrastruktur ok-ok saja, tapi masyarakat saat ini susah cari gas 3 kg, sehingga harganya di tingkat pengecer naik. Masyarakat semakin susah, padahal gas sangat dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan hidup sehari-hari,” papar Andy.
Selain itu, lanjut Andy, saat ini harga kebutuhan pokok sehari-hari juga merangkak naik, sehingga masyarakat menengah ke bawah seperti buruh dan tenaga kerja informal yang berpenghasilan pas-pasan semakin susah membeli kebutuhan pokok.
“Kami juga menghimbau agar Presiden jangan hanya blusukan ke mall atau pusat perbelanjaan mewah saja, tetapi perlu untuk blusukan ke pasar-pasar yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari, dan ke agen-agen penjualan gas elpiji,” ujarnya.
Andy khawatir konsep Nawacita yang diusung Jokowi hanya lips service belaka, apabila tidak diimbangi dengan menekan harga-harga kebutuhan pokok guna menaikkan daya beli masyarakat. (Rmol/Ram)