Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan semua pihak agar memberikan bantuan dan dukungan yang lebih nyata terhadap perjuangan rakyat Palestina, dan bukan hanya sekedar simpati saja.
"Kita tak cukup untuk simpati dengan nasib yang menimpa Palestina, tapi kita ikut berupaya membantu untuk jalan keluar yang damai untuk mencapai tujuan tersebut.Untuk pendirian Palestina yang merdeka. Juga untuk memberikan hak-hak masyarakat Palestina. Solidaritas dari bangsa Asia Afrika ini juga membantu demi peradaban yang lebih maju di Palestina dalam lingkungan di Timur Tengah. Ini merupakan kekuatan moral kami, " tegas Presiden saat membuka konferensi tingkat menteri kerjasama strategis Asia Afrika untuk pembangunan kapasitas Palestina di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/7).
Presiden Yudhoyono menambahkan peningkatan kapasitas di berbagai bidang tersebut akan membantu masyakat Palestina mempersiapkan negara Palestina yang merdeka.
"Komunitas internasional harus bekerja sama untuk mewujudkan tujuan kemerdekaan Palestina, kata Kepala Negara.
Pada bagian lain sambutannya, Presiden Yudhoyono mengatakan sebagai salah satu perwujudan kerjasama peningkatan kapasitas tersebut, maka Indonesia dan Palestina sudah bekerja sama dalam program pendidikan diplomat.
"Program ini merupakan salah satu bentuk kerjasama antara kedua negara. Program ini membagi ilmu dengan diplomat Palestina tentang perjuangan diplomat Indonesia saat kemerdekaan, " jelasnya.
Presiden menyatakan dalam perjuangan kemerdekaan, peran utama tidak hanya ada pada para pahlawan, namun juga para diplomat.
Kepala Negara juga mengharapkan konferensi yang akan berlangsung selama dua hari itu dapat memberikan sumbangan yang nyata bagi Palestina.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda dalam laporannya mengatakan konferensi ini diikuti oleh 219 peserta dari 55 negara. "Terciptanya perdamaian di Palestina akan memberikan kontribusi pada perdamaian dunia, " pungkas Hassan Wirajuda. (novel)