Krisis dunia yang berimbas pada Indonesia membuat kondisi perekonomian dalam negeri mengkhawatirkan. Karena itu, pemerintah diminta tidak buru-buru menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), mengingat beban masyarakat yang sudah cukup berat.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring, di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada acara tasyakuran Milad ke-10 PKS di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad (4/5).
"PKS meminta pemerintahan SBY-JK bisa lebih arif, bertindak adil dan tidak cepat-cepat menaikan harga BBM, " ujarnya.
Ia menyatakan, harga BBM yang terus melonjak dan tidak bisa diperkirakan memang menjadi dilema bagi pemerintah. Namun, masyarakat yang saat ini saja sudah kesulitan dengan harga-harga yang tidak terjangkau akan semakin terbebani, apabila pemerintah menaikan harga BBM.
"Meski ini sulit, tetapi kami harap pemerintah memikirkan langkah alternatif lain, " tandas Tifatul.
Ia menyebutkan, alternatif yang bisa diambil pemerintah adalah penghematan angggaran di sektor lain, serta subsidi silang guna menutup subsidi BBM akibat kenaikan harga minyak dunia.
Meski kondisi sedang dilanda krisis, Tifatul mengimbau kepada para kader dan fungsionaris PKS untuk berjuang, dan optimis dalam menjalani hidup untuk bangkit dari keterpurukan.
"Kita harus pantang mundur, kita harus selalu mengatakan perang melawan kemungkaran, perang melawan kebodohan, dan perang melawan keterbelakangan, "imbuhnya.
Pada acara tasyakuran Milad ke-10 PKS, puluhan ribu kader dan simpatisan PKS dari Jakarta, Jawa Barat, Banten, memenuhi Stadion Utama.
Selain Presiden, Acara itu juga dihadiri oleh Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Mentan Anton Apriyantono, Menpora Adhyaksa Dault, Wakil Ketua DPD RI Irman Gusman, sejumlah anggota DPR, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan sejumlah pimpinan partai lain, termasuk mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.(novel)