Eramuslim – Presiden Nauru Baron Waqa naik pitam atas perilaku seorang diplomat Cina yang hadir dalam pertemuan Forum Negara Kepulauan Pasifik. Ia pun meminta Beijing segera meminta maaf atas tindakan pejabatnya tersebut.
Pertemuan Forum Negara Kepulauan Pasifik di Nauru telah berakhir pada Kamis (6/9) ini. Sebagai tuan rumah pertemuan, Waqa menegaskan tindakan Utusan Khusus China Du Qiwen sudah melebihi batas.
Dalam pertemuan itu, Du meminta agar dirinya diizinkan menyampaikan pidato. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Waqa.
Waqa menyatakan, Du baru boleh menyampaikan pidato setelah seluruh pemimpin negara anggota Forum Negara Kepulauan Pasifik selesai berpidato.
Usulan Waqa membuat Du marah. Utusan khusus Cina itu menunjukkan ketidaksenangannya atas penolakan Waqa di ruang pertemuan tersebut.
Aksi Du itu, menurut Waqa sama saja menghina negara-negara di kepulauan pasifik yang hadir di pertemuan di Nauru.
“Apa kalian bercanda, lihat dia bukan siapa-siapa, dia bukan menteri, dan dia minta diakui dan berbicara sebelum PM Tuvalu, apakah dia gila?” sindir Waqa seperti dikutip AFP.
“Dari forum ini, semua pemimpin tahu betapa arogannya mereka (China, -red), kami tak cuma menuntut permintaan maaf, kami akan melaporkan tindakan mereka ke PBB dan pertemuan internasional lain,” sambung dia.
Waqa menambahkan, kehadiran China di beberapa negara Pasifik tidak tulus. Ada agenda tersembunyi yang dibawa oleh negara tersebut.
“Mereka bukan teman kami, mereka punya tujuan pribadi, maaf, saya harus tegas terhadap ini, karena tidak boleh ada yang mendikte kami,” tuturnya.