Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Departemen Agama meningkatkan kualitas layananan terhadap publik, melakukan tata kelola departemen yang baik, dan memperbaiki kerja birokrasinya.
"Kalau ada kekurangan jangan cari kambing hitam. Pertama yang dilakukan adalah harus introspeksi diri. Komentar selalu ada karena ini negara demokrasi. Tapi, harus mengakui kalau ada kekurangan. Perbaiki terus, " kata Presiden dalam sambutannya saat Pembekalan Rapat Kerja Nasional Depag Tahun 2008, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (25/3).
Presiden meminta, sebagai operator dan regulator penyelenggara haji, Depag harus mampu mengembangkan proses layanan yang transparan, akuntabel, dan profesional.
Selain itu, lanjut SBY, juga harus mampu mengatasi masalah parpor hijau dalam penyelenggaraan ibadah haji dan memberikan solusi. Presiden juga meminta Depag menerapkan tata kelola yang baik.
"Sekalipun kebijakannya benar, strateginya benar, anggarannya tepat, tapi kalau implementasinya meleset tidak akan jalan. Kalau birokrasinya lambat, tidak efisien, penuh manipulasi, dan tergoda korupsi, pasti akan gagal. Penyakit paling mengemuka di dunia ini adalah birokrasi. Karena itu untuk mengurus apa saja, bikin mudah, jangan dibikin sulit. Anggap itu ibadah, dan mulia membikin orang lain senang, " tegas Presiden.
Mengenai pendaftaran ONH plus yang menuai protes penyelenggara haji, Menteri Agama M. Maftuh Basyuni meyakinkan, sistem yang baru dilakukannya ini akan lebih baik, karena diperoleh melalui proses Istiqarah.
Ia mengatakan, proses pendaftaran yang mengutamakan kepentingan jamaah ini, diyakininya tidak merepotkan. "kalau para eksekutif inikan punya anak buah. Tidak perlu datang sendiri, tidak usah ditongkrongi, mereka kan bisa mengajukan surat kuasa, " ujar Menag. (novel/miol)