Eramuslim.com – Presiden GIDI, Dorman Wandikmbo mengatakan aparat keamanan bertindak keras dengan tidak memberikan ruang demokrasi untuk berdiskusi. Hal ini menyusul aksi protes jemaat GIDI yang sebelumnya telah mengeluarkan aturan untuk tidak menggunakan pengeras suara saat pelaksanaan kegiatan ibadah.
“Jadi amukan dan kemarahan masyarakat bukan disebabkan oleh aktivitas ibadah umat muslim, tapi lebih karena tindakan dan perlakukan biadab aparat TNI/Polri, yang tidak membukan ruang demokrasi atau untuk mendiskusikan hal-hal yang baik bagi keberlangsungan ibadah kedua belah pihak,” kata Dorman lewat siaran persnya (20/7).
Menurutnya, warga belum berdiskusi untuk menegosiasikan hal yang sebaiknya bisa dilakukan. Hanya saja aparat keamanan sudah melepaskan tembakan secara brutal dan membabi buta. Aksi aparat ini menyebabkan korban tewas dan luka dari pemuda GIDI.
Versi ini tentu dari pihak penyerang. Yang harus digaris bawahi, Presiden GIDI ini sudah terang-terangan menghina aparatur negara dan institusi Polri/TNI dengan mengatakannya sebagai “Biadab”. Sudah selayaknya orang ini diseret ke muka hukum.(rz)