Presiden Bush Tiba Lebih Cepat, Kedua Kepala Negara Bahas Soft Power

Presiden Amerika Serikat George W. Bush tiba di Pangkalan Halim Perdanakusuma lebih cepat dari yang dijadwalkan semula yakni pada pukul 15.50, namun pesawat Air Force One yang membawa rombongan Bush mendarat pada pukul 15.34 WIB.

Bush keluar pesawat yang ditumpanginya didampingi isterinya Laura Bush, sejenak melambaikan tangan, lalu kemudian menuruni anak tangga dan menyalami satu persatu pejabat Indonesia yang menyambut kedatangannya. Rombongan Bush yang didalamnya juga terdapat Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice, disambut oleh Menteri Perdagangan Marie Elka Pengestu yang didampingi Komandan Lanud Halim Marsekal Amirullah Amin.

Teriakan para wartawan yang hendak mengabadikan gambar, sempat meramaikan suasana Lanud Halim Perdanakusuma, pasalnya sudah sejak pagi mereka menunggu kedatangan orang nomor satu AS itu. Selanjutnya setelah sejenak mengadakan pertemuan singkat di ruang VVIP Bandara Halim, pada sekitar pukul 16.00 rombongan Presiden AS itu meneruskan perjalanannya menuju Istana Bogor tempat pertemuannya dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Setiba di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (20/11) pada pukul 16.30, Presiden Bush yang mendarat di Gor Padjajaran Bogor-bukan di helipad yang sudah disediakan di Kebun Raya-dengan menggunakan mobil khusus langsung meluncur ke Istana, kedatangannya disambut oleh sekitar tujuh pejabat negara di antara Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari, Menteri Koordinator Bidang Kesra Aburizal Bakri, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Menko Polkam Widodo AS, dan Menteri Agama M. Maftuh Basyuni.

Kemudian Presiden Bush dan Presiden SBY memulai pembicaraan Bilateral yang dijadwalkan berlangsung mulai pukul 16.45 sampai dengan 17.45 untuk membahas bidang ekonomi, teknologi informasi, kesehatan pendidikan dan penanggulangan bencana. Sementara itu kedua ibu negara yakni Ny. Laura Bush dan Ibu Ani Yudhoyono melihat-lihat ruang pameran dan mengadakan kegiatan bersama dengan puluhan anak-anak yang berasal dari SD Papandayan Bogor.

Seperti diketahui, puluhan anak Sekolah Dasar Papandayan Bogor sebelum bertemu dengan Presiden AS sempat menjalani karantina terlebih dahulu. Dalam kesempatan itu anak-anak sekolah dasar itu mendapat kesempatan membacakan puisi, cerita, bernyanyi dan menari.(novel)