Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak para pelaku industri syariah dan perbankan syariah untuk meningkatkan kualitas dan memantapkan peran aktif dalam melaksanankan pembangunan ekonomi nasional. SBY mengatakan, sistem ekonomi syariah ternyata mampu bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi global, serta selain itu memiliki karakteristik positif yang menonjolkan aspek keadilan dan kejujuran dalam bertransaksi.
"Saya ingin mengingatkan bahwa sistem ekonomi syariah harus kita arahkan untuk merespon agenda pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula sistem perbankan syariah, saya minta untuk lebih berperan aktif dalam mendukung pembangunan sektor riil melalui proses saving investment yang lebih efisien," kata Presiden dalam sambutan pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FES) yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC).
Keberadaan UU N0.21/2008 tentang perbankan syariah, menurut Presiden, dapat dijadikan landasan yang hukum yang kuat dalam pelaksanaan operasional perbankan syariah. Disamping itu, perbankan syariah juga memiliki kualitas penyaluran pembiayaan yang cukup tinggi, terutama pada sektor usaha kecil dan menengah.
"Kesadaran masyarakat terutama umat Islam untuk dapat berperan aktif dalam transaksi ekonomi dan keuangan berbasis syariah, semakin menunjukkan perkembangan yang baik, perkembangan ini tentu harus disikapi oleh para pelaku ekonomi dan perbankan syariah dengan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga meminta peningkatan revitalisasi disektor pengelolaan zakat, infaq, dan shodaqoh sebagai pendamping keuangan syariah sehingga dapat membantu program pengentasan kemiskinan.
Selain membuka secara simbolis Festival Ekonomi Syariah (FES) 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyaksikan penyerahan secara simbolis Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah senilai 326,436 milyar rupiah untuk 5.707 Bank Syariah Mandiri, yang diwakilkan kepada tiga orang perwakilan yang terpilih. (novel)