Eramuslim.com – Komunikator Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengingatkan “buzzer” Joko Widodo agar tidak membentuk opini yang bisa jadi Jokowi sendiri tidak suku dengan cara-cara yang dijalankan para buzzer selama ini.
Penegasan tokoh Rumah Amanah Rakyat (RAM) ini menyikapi ungkapan berlebihan sejumlah akun sosial media terkait aksi Presiden Joko Widodo yang menolak mengenakan rompi anti-peluru saat berkunjung ke Afghanistan.
“Gun..!! Dubes kita di sana hidup dan tinggal bertahun-tahun, ga pernah tuh merasa berani, ga pake rompi anti peluru tiap hari dan nyaman-nyaman aja tinggal dan hidup di Afganistan. Jangan berlebihan gitulah, Pak @jokowi belum tentu suka dengan pola kalian membentuk opini seperti itu,” tulis Ferdinand di akun Twitter @LawanPoLitikJKW.
@LawanPolitikJKW menjawab kicauan akun @ulinyusron, milik wartawan senior Ulin Niam Yusron yang sebelumnya menulis: “Jokowi itu Presiden kurus, nyali besar”.
Sindiran keras juga dilontarkan mantan Kasum TNI Letjen (purn) Suryo Prabowo. “Bila beliau …..tolak pakai rompi. Tolak pakai seat belt. Tolak pakai helm. Tolak pakai baju ‘resmi’. Berani tolak hutang LN gak ya?” sindir Prabowo di akun @marierteman.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fahri Hamzah dibully di sosial media setelah ikut mengomentari penolakan Presiden Jokowi untuk mengenakan rompi antipeluru ketika berkunjung ke Afganistan.
“Orang kedinginan kok pakai rompi peluru…Gak NyamBung sampiyan!” tulis Fahri di akun Twitter @Fahrihamzah mengomentari tulisan bertajuk “Di Afghanistan, Jokowi Tolak Pakai Rompi Antipeluru”.
Akun @Twit_Opini mengajak Fahri ke Afghanistan tanpa rompi anti-peluru. @Fahrihamzah pun menjawab santai: “Saya ini pejabat juga…Pernah ke Iraq saat masih perang…Daerah aman sedikit..Namanya #greenzone….Gak pakai rompi segala..Semua juga Gak ada yang pakai rompi…
Ente aja ngarang-ngarang cerita… Di situ semua orang diendus ajing sebesar kuda…apalagi Presiden…
Ya amanlah…”. (kl/ito)