Eramuslim – Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto mengkritik keras kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terutama terkait utang pemerintah.
“Saudara-saudara, utang pemerintah kita naik terus, naik terus. Sekarang hitungannya naiknya Rp1 triliun tiap hari,” ujar Prabowo saat membedah buku karyanya berjudul Paradoks Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/9).
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, total utang pemerintah pada Juli 2018 mencapai Rp4.253 triliun, naik Rp26 triliun dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan dibandingkan posisi akhir tahun lalu, total utang tersebut naik Rp314 triliun.
Selain menyoroti utang, Prabowo juga menyebut saat ini ada ketimpangan yang luar biasa antara orang kaya dan orang miskin di Indonesia.
Mengutip data Bank Dunia, menurut Prabowo, saat ini Indonesia mengalami ketimpangan ekstrem. Bahkan ia memprediksi, jika tidak ada perubahan, Indonesia selamanya bakal menjadi negara miskin.
“Pertumbuhan ekonomi tidak naik, Indonesia terancam negara miskin selamanya. Ya benar ada orang Indonesia yang kaya raya. Di Indonesia 40 orang terkaya kekayaannya 584 ribu kali rata-rata orang Indonesia,” tuturnya.
Ia juga menyebut satu persen penduduk menguasai setengah kekayaan Indonesia, sedangkan 10 persen penduduk menguasai 75 persen kekayaan Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekonomi Indonesia sepanjang pemerintah Presiden Joko Widodo tumbuh rata-rata sekitar 5 persen. Pada kuartal II lalu, pertumbuhannya tercatat mencapai 5,27 persen.