Prabowo Minta Maaf: Program Makan Bergizi Gratis Belum Menjangkau Semua Anak

eramuslim.com – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya para orang tua dan anak-anak, yang hingga saat ini belum menerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Makan bergizi ini secara fisik tidak mudah untuk segera ke seluruh rakyat. Untuk itu, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, saya minta maaf kepada semua orang tua, kemudian semua anak-anak yang belum menerima (MBG),” ujar Prabowo di Sumedang, Jawa Barat, Senin.

Presiden menjelaskan bahwa program ini, yang baru saja diluncurkan, memerlukan waktu untuk menjangkau seluruh anak di Indonesia secara merata. Ia menekankan bahwa baik dari segi fisik maupun administratif, implementasi program ini membutuhkan proses yang tidak instan.

Prabowo juga menyoroti pentingnya memastikan dana program disalurkan secara tepat sasaran dan tanpa penyimpangan.

“Proses mengamankan supaya uang yang dikirim tidak hilang, itu ada proses yang harus kita laksanakan, dan untuk itu membutuhkan waktu. Tapi saya beri penekanan, diupayakan cari cara yang terbaik, tercepat supaya semua anak-anak kita bisa merasakan,” ucap Prabowo.

Meskipun demikian, Presiden memastikan bahwa pendanaan untuk program MBG tersedia dan akan dialokasikan sesuai kebutuhan. Ia juga menegaskan bahwa program ini diperuntukkan bagi anak-anak yang benar-benar membutuhkan.

“Saya jamin dananya ada untuk semua anak-anak Indonesia yang makan. Dan yang sudah tidak perlu makan ya tidak apa-apa. Beri jatahnya kepada yang perlu,” kata Prabowo.

Presiden optimis bahwa pada akhir tahun 2025, seluruh anak Indonesia akan dapat merasakan manfaat dari program ini.

“Saya yakini bahwa tahun 2025, akhir 2025 Semua anak Indonesia akan dapat makan bergizi,” ucap Presiden.

Saat ini, program MBG telah berjalan di 31 provinsi dengan melibatkan 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memproduksi makanan bergizi untuk program tersebut.

Pada tahap pertama, Januari hingga April 2025, program ini menargetkan 3 juta penerima manfaat. Selanjutnya, pada tahap kedua yang berlangsung dari April hingga Agustus 2025, jumlah penerima manfaat ditargetkan meningkat menjadi 6 juta.

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar