Eramuslim.com – KMP sudah bubar. Koalisi Merah Putih yang dulunya digagas di Pilpres 2014 dan berlanjut menjadi kekuatan utama oposisi yang menguasai PARLEMEN kini tinggal kenangan. Satu persatu anggotanya membelot, berpaling ke rezim penguasa dan meninggalkan rakyat.
Setelah PPP, PAN, kini Golkar secara resmi menyatakan keluar dari KMP.
Ketua Umum Partai Golkar yang baru terpilih, Setya Novanto, yang oleh Derek Manangka dicatat sebagai orang keturunan cina yang berhasil ‘menutupi identitas leluhurnya’ menegaskan bahwa partai yang dipimpinnya kini mendukung pemerintah Jokowi yang juga bukan rahasia umum lagi berkiblat ke Cina juga.
“Golkar akan bekerja sama dengan pemerintah. Kami akan mendukung program pemerintah,” kata Novanto usai terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Selasa, 17 Mei 2016.
Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar memutuskan partai berlambang pohon beringin itu keluar dari Koalisi Merah Putih sehingga membatalkan/menganulir hasil Munas 2014.
“Mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi keputusan munas Partai Golkar Nomor 5/Munas IX/2014 tentang posisi Partai Golkar dalam Koalisi Merah Putih,” kata Sekretaris Sidang Munaslub Siti Aisyah saat membacakan hasil keputusan Munaslub di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin, 16 Mei 2016.
PKS juga walau mengaku masih oposisi, tapi posisinya masih remang-remang pasca para petingginya sowan ke Istana.
“Dari dulu saya tidak percaya ada koalisi permanen. Nasib KMP memang terbentuk solid saat pilpres saja,” kata petinggi PKS, Tifatul Sembiring di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/5), kutip Media Indonesia.
Kini Oposisi murni tinggal Prabowo dengan Gerindranya.
“Kami Oposisi, Dan Kami Berkoalisi dengan Rakyat!” Ungkapan Prabowo ini sampai sekarang masih dipegang teguh.
“Partai @Gerindra selalu setia kepada rakyat Indonesia, @Gerindra selalu setia kepada Republik Indonesia,” demikian pernyataan Gerindra melalui jejaring Twitter, Selasa (17/5/2016).
“Walau sendirian, tidak ada masalah. Dari dulu @Gerindra memang dibutuhkan untuk mengawasi,” tegas Gerindra.(ts/portalpiyungan)