Eramuslim.com – Sindiran keras kembali dilontarkan mantan Kepala Staf Umum TNI Letjend TNI (Purn) Johanes Suryo Prabowo, terkait banjir di sejumlah wilayah ibu kota Jakarta hari ini (11/12).
Prabowo mengaitkan banjir Jakarta dengan janji Joko Widodo saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ketika itu Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengatakan, permasalahan kemacetan dan banjir di Jakarta akan mudah teratasi jika dia menjadi presiden. Seorang presiden akan mudah mengatur dan memerintahkan kepala daerah di kawasan Jabodetabek untuk bekerja sama.
“Bila ditepati seharusnya jakarta gak bakalan banjir lagi ya,” tulis Prabowo di akun Twitter @marierteman. @marierteman melampirkan link tulisan bertajuk “Jokowi: Macet dan Banjir Lebih Mudah Diatasi jika Jadi Presiden”
Sebelumnya, terkait banjir Jakarta (11/12), loyalis Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggunakan isu banjir Jakarta untuk menyoal kepemimpinan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Aktivis liberal yang juga istri politisi PSI Guntur Romli, Nong Darol Mahmada, menuding Anies Baswedan lebih memilih mengurusi podium di Balaikota dari pada masalah pompa penyedot air.
“Karena sibuk ngurus dan nyiapin podium untuk pidato di balaikota eh sampai lupa kalo pompa-pompa yang menyedot air itu ngadat dan air pun melimpah kemana-mana alias banjir. Warga mesti maklum dan jangan misuh-misuh ya karena pemimpinnya Muslim. Cukup pasrah dan berdoa insya Allah masuk surga,” tulis Nong Darol, di akun @nongandah.
Di sisi lain, direktur Centre for Strategic and Policy Studies (CSPS) Prijanto Rabbani menyesalkan isu “banjir” Jakarta yang ramai-ramai digunakan loyalis Ahok untuk “menyerang” Anies-Sandi. Selain itu, Prijanto menyoal media massa yang menjadikan “banjir” sebagai term favorit saat Anies memimpin Jakarta. “Sejak Anies Sandi memimpin Jakarta, term genangan makin jarang dipergunakan. Banjir jadi term favorit media saat hujan datang,” tulis Prijanto di akun @PrijantoRabbani. (jk/ito)