Prabowo Akui Merasa Sedih Ada Tradisi Menjelek-jelekkan Pemimpin Hingga Caci Maki

eramuslim.com – Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengaku sedih lantaran adanya tradisi menjelekkan pemimpin. Prabowo pun menyinggung prestasi Presiden Joko Widodo selama memimpin Indonesia 10 tahun terakhir.

“Jadi saya ini sedih kalau kita punya tradisi selalu menjelek-jelekkan pemimpin, caci maki, cari kesalahan. Saya bukan apa-apa, bagaimana pun prestasi pemerintahan yang dipimpin oleh Pak Jokowi ini mengagumkan banyak negara,” kata Prabowo dalam pidatonya di Kongres III NasDem, di JCC, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2024).

“Di mana ada presiden, pemerintah bisa jaga inflasi 2,5 persen, di mana coba dibuka sejarah 34 tahun ke belakang sampai sekarang,” sambungnya.

Menurutnya, tidak banyak negara mampu menjaga inflasi 2,5 persen. Dia mengatakan hal itu merupakan prestasi yang mengagumkan.

“Sedikit negara, 2,5 persen inflasi, dan ini prestasi yang bukan jatuh dari langit,” ujarnya.

Prabowo kemudian menyinggung pemulihan COVID-19. Dia mengatakan banyak pemimpin negara mengakui Indonesia negara tercepat pulih dari pandemi.

“Kita pulih dari COVID. Saya ketemu pemimpin-pemimpin dunia, pemimpin dunia mengakui bahkan kaget bagaimana Indonesia paling cepat, paling baik pulih dari pandemi. Kenapa? Karena leadership-nya Pak Jokowi,” jelasnya.

Prabowo mengatakan dirinya merupakan saksi bagaimana Jokowi berusaha memulihkan Indonesia dari pandemi. Prabowo mengatakan saat itu, Jokowi menolak kebijakan lockdown, lantaran memikirkan nasib rakyat kecil.

“Banyak negara melaksanakan lockdown total, banyak negara. Beliau mungkin punya insting, beliau tolak. Beliau tidak mau lockdown, ‘Kalau lockdown bagaimana rakyat kita? Rakyat kita wong cilik ini gimana? Pedagang Warung Tegal kalau tidak boleh keluar dari rumah, dia makan apa?’ risiko,” ujarnya menirukan pertimbangan Jokowi kala itu.

Prabowo menuturkan keputusan Jokowi untuk tak memberlakukan lockdown berbuah cepat pulihnya kondisi Indonesia. Bahkan, tambah dia, WHO mengakui Indonesia cepat pulih dari dampak COVID-19.

“Tapi keputusan tidak lockdown ternyata membangkitkan kembali kita dengan waktu cepat yang mengagetkan banyak negara dunia, ini pengakuan WHO sendiri,” sambungnya.

Prabowo menyampaikan, dia tidak membela Jokowi. Namun dia mengatakan setiap orang memiliki kelemahan dan kekurangan.

“Saudara-saudara saya ini bukan membela, tapi saya ingin selalu mengatakan yang benar-benar, yang salah-salah,” tuturnya.

“Tadi sahabat, Pak Surya Paloh mengatakan tidak ada orang tanpa kelemahan tanpa kekurangan, tapi saya gunakan kesempatan ini, sekali lagi, untuk sekian ratus kali di mana pun mari kita belajar dari sejarah, mari kita cari titik-titik pertemuan, jangan cari titik-titik perpisahan,” imbuh dia.

 

(Sumber: Detik)

Beri Komentar

1 komentar

  1. CAci maki itu pemicu nya dari tingkah da perilaku pimpinan rterhadap rakyat nya. Dengan puja dan puji dari negara lain yang bagus,,, lalu bagaimana nasib rakyat kebanyakan. Rakyat tidak butuh puji pujian yang penting taraf hidup membaik.