Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas terhadap Australia karena seringkali secara sepihak melakukan tindakan yang merugikan Indonesia. Kali ini negara bekas koloni Inggris mengeluarkan travel warning untuk Indonesia.
"Dugaan ancaman serangan teroris mengundang banyak penafsiran. Ketika Indonesia sudah terasa aman, stabil dan kondusif, kerap kali Australia bersikap seperti itu, " ujar Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Irgan Chairul Mahfiz di Jakarta, Senin (9/7).
Menurutnya, PPP menilai travel warning yang dikeluarkan Australia sebenarnya bukan untuk melindungi warga negaranya, namun lebih untuk memojokkan Indonesia.
Ia menambahkan, upaya Australia itu karena terkena sindrom paranoid, ketakutan yang sangat berlebihan, sehingga tindakannya merugikan negara lain.
"Ada baiknya Indonesia bersikap tegas terhadap Australia degan memanggil duta besarnya di Jakarta, menanyakan langsung dan meminta klarifikasi akan berulang-ulangnya sikap negara tersebut, " saran Irgan.
Ditegaskannya, tidak semestinya pemerintah Indonesia hanya berdiam diri dan menganggap tindakan mengeluarkan travel warning merupakan hak setiap negara.
"Kita patut waspada, curiga dan berhati-hati atas perlakuan sepihak Australia. Sepantasnya kita ‘complain’ dan melakukan protes keras bahkan kalau perlu mengeluarkan sikap yang sama kepada Australia, " tandas dia.
Namun, katanya, memang sulit memahami apa maksud yang terselubung di balik sikap Australia tersebut, sebab bisa jadi ada hal-yang bersifat politis, atau juga ada kepentingan ekonomi. (dina)