Panitia persiapan Kepemimpinan Nasional (PPKN) merekomendasikan 10 nama calon Presiden Indonesia tahun 2009, di antara nama tersebut, urutan teratas ditempati oleh Amir Majelis MujahidinUstad Abu Bakar Baasyir, kemudian beberapa nama lain yaitu Ketua MPRRI Hidayat Nurwahid, dan juga Ketua Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab.
"Sepuluh nama itu memang tidak dihubungi sebelumnya, ini merupakan kejutan bagi mereka, dengan peta seperti ini mereka mau menjadi pemimpin masa depan untuk menerapkan syariat Islam,
selain itu dalam mekanisme demokrasi siapapun bisa menjadi Presiden, "ujar Ketua Panitia persiapan Kepemimpinan Nasional (PPKN) Fauzan Al-Anshari usai "Deklarasi Presiden Untuk Penegakan Syariat", di Markas GPI, Menteng, Jakarta, Kamis (5/7).
Menurutnya, capres yang diusung oleh lembaga ini akan melalui jalur independen, meskipun mekanisme itu belum pernah diterapkan, tetapi hal tersebut menunjukan sebuah demokrasi yang ideal.
"Kami optimis Mahkamah Konstitusi akan meloloskan, karena aspirasi independen ini sangat demokratis bagi seluruh bangsa Indonesia. Ini merupakan bentuk kekecewaan kami terhadap pemimpin negara yang terpilih melalui jalur partai politik, jalur independen perlu kalau ingin mendapatkan calon ideal, " imbuhnya.
Sementara itu, sejak muncul wacana "Baasyir for President 2009", Amir Majelis Mujahidin ini secara tegas telah menolak pencalonan terhadap dirinya. Hal itu ditegaskannya kembali sebelum memberikan tausyiah dalam Acara Deklarasi Presiden Untuk Penegakan Syariat.
"Saya disebut-sebut sebagai calon presiden, saya tidak bisa mengurus negara, bisa bubar semua, Saya tidak ada tujuan memimpin negara, apalagi menjadi Presiden naudzubillah, apalagi memimpin negara jahiliyah, " imbuh Pimpinan Pondok Pesantren Ngruki, Jawa Tengah itu.
Meski menolak namanya masuk dalam daftar Capres yang dikeluarkan Panitia persiapan Kepemimpinan Nasional (PPKN), Baasyir menghargai usaha lembaga itu mencari pemimpin yang bersih, hanya saja jangan pernah mengait-kaitkan dengan dirinya.
Baasyir menyatakan, penolakan itu sangat beralasan, tetapi dirinya tetap akan membantu negara dalam kegiatan dakwah.
"Pokoknya saya setuju pemimpin yang dapat meluruskan negara menjadi Daulah Islamiyah, itu Presiden yang membawa manfaat, tapi kalau yang diluar itu membawa kemudharatan. Kalau saya, tidaklah, saya ini mubaligh, " tukasnya.
Menanggapi penolakan Baasyir tersebut, Ketua PPKN Fauzan Al-Anshari akan terus melakukan lobi-lobi terhadap nama-nama Capres yang masuk dalam daftar tersebut, termasuk Ustad Baasyir.
"Itu jawaban seorang pemimpin, tidak ada niat sama sekali seperti itu, tapi kalau umat Islam menghendaki, maka beliau tidak bisa menolak, saya cukup gembira dengan jawaban beliau, " tandasnya.
Tujuh orang lain yang direkomendasikan dalam daftar calon Presiden Indonesia untuk penegakan syariat Islam, antara lain, Ketua KPPSI Sulawesi Selatan Abdul Aziz Kahar Muzakkar, Ketua Umum Forum Ulama Jawa Barat KH. Athian Ali Dai, Presiden Syarikat Islam KH. Ohan Sujana, Dewan Syuro Partai Bulan Bintang Fuad Amsyari, Ketua Dewan Syariah Aceh Prof. Dr. Alyasa, Pimpinan HTI Pusat Abdurrahman, dan Dari ICMI Prof. Dr. Ahmad Muflih Saefuddin.(novel)