Eramuslim.co – Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas menyatakan, penghapusan Premium RON 88 dengan Pertalite RON 90 tak otomatis menghapus adanya mafia migas. Bahkan, sebaliknya akibat tidak adanya harga acuan potensi mafianya besar.
“Ini kelemahan RON 90 ini, karena belum ada MOPS-nya seperti RON 92. Mungkin masih ada (mafia), karena belum 100 persen transparan. Ini tahap awal, kemungkinan mafia migas masih ada akan mempermainkan harga,” ujar anggota Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Fahmi Radi di Jakarta, Sabtu (18/4).
Menurut Radi, bukan tidak mungkin masih ada mafia migas yang bercokol dalam pengadaan Pertalite ini. Pasalnya, penentuan harga Pertalite ini belum 100 persen transparan dan belum ada harga yang bisa dipantau secara internasional.
Namun, Radi menyatakan, pihaknya menyambut baik rencana PT Pertamina (Persero) untuk mengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 88 dengan RON 90 yang disebut juga dengan Pertalite. Dengan penghapusan bertahap Premium RON 88 ini, diharapkan akan mempersempit ruang gerak mafia migas di Indonesia.
Untuk itu, pihaknya tetap mengusulkan agar Pertamina ke depan menstop impor BBM RON 88 secara keseluruhan dan diganti dengan RON 92 atau Pertamax. Hal ini karena RON 92 dianggap lebih transparan dari segi harga karena dapat dipantau secara internasional di Singapura.
“Jika diganti semua dengan RON 92, para mafia lama maupun mafia baru mereka engga akan bisa lagi mempermainkan harga. Kita harap kedepan semuanya benar-benar dialihkan ke RON 92, sehingga semua bisa memantau,” tutup dia.(rz/FN)