Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalam akan menindak tegas santri senior yang melakukan pemukulan terhadap yuniornya, kemungkinan kedua pelaku itu akan dikeluarkan dari pondok pesantren. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Yayasan PPMI Assalam Ahmad Syamsuri, Kamis(23/8).
"Kami sudah berkoordinasi dan langsung menggelar rapat seluruh pengurus pesantren, dua santri yang melakukan pemukulan itu akan kami keluarkan dari pesantren, "tegasnya.
Ia menilai kejadian itu semata-mata hanyalah insiden, bukan tindakan yang telah menjadi tradisi di pondok pesantrennya. Dirinya membantah tentang keberadaan ruang khusus tempat penyiksaan bagi yunior terhadap seniornya.
Syamsuri berharap, kejadian itu tidak terulang lagi, dan kasus tersebut dapat diselesaikan secara damai dan kekeluargaan.
Sementara itu, Wakil Direktur I PPMI Assalaam Arkanuddin menyatakan, pernyataan resmi soal sanksi terhadap dua santri pelaku penganiayaan akan disampaikan besok (24/8). Ia mengatakan, sejak muncul kasus itu sebenarnya pihaknya sudah mengambil keputusan soal sanksi apa yang akan dijatuhkan, namun secara resmi akan disampaikan secara terbuka besok pagi.
Menanggapi hal itu, Dirjen Bimas Islam Nazaruddin Umar meminta agar lembaga pendidikan agama seperti pondok pesantren tidak mengikuti cara-cara yang dipakai oleh lembaga pendidikan lain.
Ia menambahkan, dalam perkembangan keberadaan pesantren baru saat ini terjadi peristiwa yang cukup memprihatinkan.
"Itu memang baru ada, sebelumnya gak ada, pondok pesantren jangan ikut-ikutan lembaga lainlah, saya kan pernah di pesantren, selama ini senior yunior tidak ada masalah tuh, "cetusnya. (novel)