Ponpes dan Majleis Taklim Jabar Minta Buku "IPDN Undercover" Ditarik

Forum Komunikasi Pondok Pesantren dan MajelisTaklim Jawa Barat mendatangi Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPR meminta bantuan DPR untuk menarik buku "IPDN Undercover", yang ditulis oleh Dosen Inu Kencana, karena dinilai menyesatkan.

"Daripada kami perang jihab lebih baik ini diselesaikan, karena buku ini sangat menyesatkan, jadi tolong diamankanlah, "ujar Koordinator Forum Komunikasi Pondok Pesantren dan Majelis Taklim se-Jabar Asep Sodikin saat diterima Wakil Sekretaris FPAN, di Gedung DPR, Jakarta,
Selasa(12/6).

Menurutnya, dosen IPDN harus melakukan introspeksi karena banyak tulisan dalam buku tersebut yang menyinggung umat Islam, karenanya Ia meminta Kejaksaan Agung untuk menarik buku tersebut agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Pak Inu harus tabayyun, jangan merasa benar sendiri, "ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Mantan Pengacara Rekotr IPDN I
Nyoman Sumaryadi, Muchtar Pakpahan yang mendampingi rombongan ulama. Menurutnya, lebih dari separuh dari isi buku itu tidak benar, dan berisi fitnah, sehingga harus segera ditarik peredarannya.

Menanggapi desakan itu, Wakil Sekretaris FPAN Arbab Paproeka akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung untuk meneliti buku "IPDN Undercover", apabila buku itu isinya membawa dampak kurang baik di masyarakat lebih baik ditarik, meski demikian menghargai pemikiran-pemikiran atas nama demokrasi.

"Say akan koordinasi dengan Kejaksaan Agung, coba dibaca lagi kalau isinya meresahkan dipertimbangkan untuk ditarik, meski demikian menghargai pemikiran-pemikiran seseorang atas nama demokrasi, "imbuhnya.

Ia mengakui, isi buku itu secara eksplisit, di halaman 218, penulis memulai tulisannya dengan rumor yang sangat sensitif. (novel)