Kepolisian mengirim tim ke Belanda untuk melanjutkan pengungkapan kasus pembunuhan aktivis Ham Munir, terutama yang berkaitan dengan hasil visum yang telah dilakukan oleh pihak Belanda.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Sutanto dalam Rapat Kerja dengan Komisi III, di Gedung DPRRI, Jakarta, Senin (27/11).
“Kerjasama dengan Belanda utamanya, kami ingin menggali kembali kejelasan tentang hasil visum, untuk mengembangkan hal-hal yang diperlukan untuk penyelidikan,”ujarnyanya.
Menurutnya, pengiriman tim penyidik kasus Munir ke luar negeri bertujuan untuk mendapatkan novum (bukti) baru dalam mengungkap pembunuhan yang selama ini belum mendapatkan titik terang, dansebelumnya polri juga sudah mengirim Tim Penyidik Kasus Munir, ke Amerika Serikat yang bekerjasama dengan Biro Penyidik Federal AS (FBI) serta ke Perancis.
Lebih lanjut Sutanto menegaskan, polri hingga kini tetap mempunyai komitmen yang kuat untuk mengungkap kasus kematian aktivis Ham Munir, untuk itu polisi sangat terbuka dengan segala bentuk informasi dan bukti-bukti kuat berhubungan dengan kasus ini dari berbagai pihak.
Ia menambahkan, informasi dan bukti itu termasuk yang berasal dari Badan Intelijen Negara (BIN). “Silahkan saja kalau ada hal yang perlu diketahui dari BIN, termasuk pemeriksaan terhadap mereka, kalau dikemudian hari ada yang terlibat dan sebagainya,” tandasnya. (novel)