Polri akan menurunkan sebanyak 140 personil untuk dikirimkan ke Darfur untuk membantu mengurangi ketegangan akibat konflik di dalam negara tersebut, meski ada pengaturan prioritas utama akan diberikan kepada negara yang berasal dari benua Afrika. Hal itu dikatakan oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri Desra Percaya dalam media briefing, di Kantor Departemen Luar Negeri, Jakarta, Jum’at(10/8).
"Kepolisian sudah menjanjikan sekitar 140 personil polri, dan juga kami sudah berkoordinasi dengan TNI yang juga akan berpartisipasi untuk mengirimkan pasukannya, "jelasnya.
Menurutnya, penggelaran pasukan akan dilakukan pada akhir bulan Desember 2007, sementara itu saat ini persiapan-persiapan sedang dilakukan. Dan bagi Negara-negara lain yang berminat mengirimkan pasukan penjaga perdamaian, itu diharapkan dapat mengajukan diri mulai tanggal 15 Agustus.
Dalam rangka pemulihan situasi di Darfur, lanjut Desra DK PBB telah mengesahkan resolusi 1769, karenanya pemerintah Indonesia berharap agar implementasi dilapangan akan membawa perbaikan, serta terlaksananya perjanjian perdamaian yang komprehensif di Darfur.
"Kita tetap mengharapkan ada suatu solusi penyelesaian politik secara damai, dalam kaitan ini salah satu keputusan DK PBB adalah penggelaran pasukan yang dikatakan sebagai peace keeping operation perpaduan antara United Nation dengan African Union, "tandanya.
Sebelumnya, Ketua DPR Agung Laksono mendukung rencana pemerintah mengirimkan pasukan dari Indonesia ke Darfur, Afrika untuk mengurangi ketegangan yang terjadi akibat perang antar suku di bagian selatan Darfur. Karena, tamba Agung, kondisi yang stabil akan mengurangi penderitaan yang dialami oleh warga Sudan yang dilanda perang itu. (novel)