Eramuslim.com – Anjing itu najis. Dan polisi menggunakan senjata najis itu untuk menakut-nakuti aktivis Islam yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) yang dalam jumlah ribuan tengah melakukan demo di depan balaikota mengecam Ahok.
Dalam aksinya, FPI menampilkan aksi teatrikal dengan memperagakan aksi silat antara dua orang pesilat.
“Kita akan menampilkan silat jurus Kemplang Babi melawan jurus Cina Mabok,” kata orator di mobil komando yang di parkir di depan Balai Kota, Senin (11/10).
Begitu seorang pemuda berbaju hijau beraksi di dengan memperagakan berbagai jurus, polisi mengirim empat anjing pelacak yang mendekat ke gerbang Balai Kota. Begitu melihat empat anjing ini, pesilat tersebut langsung menyingkir karena tahu itu najis. Massa FPI yang awalnya berkeumun di depan pagar Balai Kota juga ikut menyingkir.
“Polisi jangan provokasi kami dengan menampilkan anjing, itu najis,” kata salah seorang orator. Beberapa saat kemudian muncul Habib Rizieq naik ke mobil komando. Dia kemudian meminta agar anggota FPI mundur. “Laskar mundur, mundur,” katanya.
Habib Rizieq kemudian meminta agar anjing pelacak polisi itu disingkirkan. “Saya sampaikan ke Kapolda dan Kapolres tolong anjing pelacak disingkirkan karena najis,” katanya. Dari pihak kepolisian sendiri tidak ada konfirmasi soal penggunaan anjing pelacak untuk menghalau demonstran. Namun ibarat pepatah, “Berteman dengan tukang parfum, ikut kena wangi. Berteman dengan najis, ikutan……” (rd)