Polemik Pertemuan dengan Jokowi, Ketua PSI: Istana Rumah Rakyat

Eramuslim.com – Pada Kamis (1/3) lalu, pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bertemu dengan Jokowi di Istana. Pertemuan itu kemudian menjadi polemik dan banyak dikritik pengurus parpol lainnya. Pertemuan di Istana membahas soal politik dinilai tak layak.

Ketua Umum (Ketum) PSI Grace Natalie menjelaskan pertemuan dengan Presiden Jokowi itu. Grace mengatakan, berdasarkan pengamatannya selama ini banyak juga pengurus partai yang datang bertemu Presiden di Istana.

“Sepengetahuan kami sering juga pengurus partai datang ke Istana. Istana adalah rumah rakyat dan Presiden harus inklusif, menerima semua orang dan PSI juga telah resmi sebagai peserta Pemilu 2019,” jelasnya saat jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (3/3).

Dia mengungkapkan, tak ada yang salah dengan kedatangan mereka ke Istana dan diterima langsung Jokowi serta melakukan audiensi. Inisiatif pertemuan juga diajukan PSI melalui surat resmi. Pihak Istana kemudian merespons dan menetapkan jadwal pertemuan.

Dalam pertemuan itu dibahas berbagai isu mulai dari infrastruktur, pengentasan kemiskinan, korupsi, UU MD3, dan persoalan intoleransi. Dalam pertemuan itu juga pihaknya fokus berdiskusi soal intoleransi yang dipicu berita hoaks melalui media sosial. Apalagi menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019, produksi berita hoaks meningkat dan akibatnya masyarakat tak lagi memiliki masukan yang terang dan jelas dalam memilih pemimpin.

Grace menjelaskan, pihaknya menggelar jumpa pers terkait pertemuan dengan Jokowi itu karena banyak sekali pertanyaan yang dilayangkan pada pihaknya. “Mungkin karena tidak ada penjelasan khusus terkait apa saja yang diobrolin ketika pertemuan di Istana pada Kamis itu lalu muncul macam-macam (persepsi). Kita lihat masih positif tapi ada baiknya kita ceritakan sehingga tidak ada yang mengarang di luar fakta,” paparnya.

Sementara itu Sekjen PSI, Raja Juli Antoni menyampaikan pertemuan pihaknya dengan Jokowi sangat asyik. “Sangat fun. Seperti anak dan bapak,” ujarnya.

Ia mengatakan sosok Jokowi menginspirasi pembentukan PSI dan ia menganggap Jokowi sebagai bapak ideologis PSI. Jokowi adalah sosok sangat penting dari buah demokrasi di negara ini. Jokowi yang berasal dari kalangan biasa bisa memiliki jabatan publik mulai dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden RI.(kl/md)