eramuslim.com – Proses pembongkaran pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, mengalami penundaan. Hingga kini, pagar tersebut belum sepenuhnya dibongkar.
Pembongkaran sempat dimulai pada Sabtu, 18 Januari 2025, namun dihentikan sehari kemudian pada Minggu, 19 Januari 2025. Dalam kurun waktu itu, hanya sekitar 2,2 kilometer pagar yang berhasil dibongkar.
Menanggapi penundaan tersebut, Mantan Politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean memberikan komentar tajam. Ia menilai penundaan ini menunjukkan kuatnya pengaruh oligarki.
“Kekuatan oligarki tak bisa dipungkiri sangat kuat. Buktinya pembongkaran pagar laut di Tangerang yang disebut tak bertuan ditunda sampai waktu yang belum ditentukan dengan alasan evaluasi,” ujar Ferdinand melalui akun X pribadinya pada Senin, 20 Januari 2025.
Ferdinand juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi Presiden Prabowo Subianto akibat kebijakan dari pemerintahan sebelumnya.
“Berat…, sangat berat tugas Prabowo akibat residu kebijakan Jokowi,” ungkapnya.
Di sisi lain, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono sempat mengajukan keberatan atas rencana pembongkaran tersebut. Ia beralasan bahwa pagar laut itu dapat menjadi bukti fisik yang mempermudah proses penyelidikan untuk mengidentifikasi pemiliknya.
“Kalau dibongkar gimana, nggak ada yang ngaku kan repot,” kata Wahyu Trenggono.
Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala BPN, Nusron Wahid, menyebut bahwa pagar laut tersebut sudah memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB).
(Sumber: Fajar)