Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad mengatakan, masih banyak dibutuhkan oleh Palestina untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsanya akibat konflik yang berkepanjangan. Karena itu peningkatan kapasitas diperlukan dalam upaya mencapai kemerdekaan.
"Selain masalah stabilitas dan keadilan. Kami menghadapi berbagai lain masalah, termasuk kemiskinan. Untuk itu, kami siap membuka bantuan dari berbagai dunia. Kami melihat modal sumber daya manusia sangat diperlukan, karena itu sektor pendidikan diharapkan masuk dalam pembangunan kapasitas ini, " katanya dalam pembukaan Ministerial Conference on Capacity Building for Palestine, di Istana Negara, Senin (14/7).
Ia pun, menyambut gembira atas terlaksananya konferensi yang diprakarasai oleh Indonesia dan Afrika Selatan ini, sebab kegiatan itu bertujuan memberikan dukungan penuh bagi terwujudnya kemerdekaan bagi negara Palestina.
Lebih lanjut Fayyad menjelaskan, selama ini pengembangan infrastruktur diberbagai sektor dinegaranya, diperoleh dari bantuan dari luar negeri hingga mencapai 250 miliar dollar.
"Kami berkomitmen untuk pemerintahan yang lebih terbuka. kami membutuhkan tujuan yang lebih tepat dengan pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Pelayanan publik yang ditekankan pada transparansi. Pemda juga dikerahkan untuk mengembangkan potensi yang ada, " tandasnya.
Namun, di tengah optimismenya membangun negara Palestina merdeka, Fayyad juga menyampaikan kondisi kesulitan yang dihadapi oleh Palestina, Israel seperti masih sulit melaksanakan kesepakatan Annapolis, kondisi keamanaan yang tak kunjung stabil menyebabkan jumlah pengungsi angkanya melonjak. (novel)