Perdana Menteri (PM) Malaysia Abdullah Badawi menyatakan, Barat meremehakan umat Islam karena umat Islam tidak memahami nilai-nilai Al-Qur’an dan tertinggal dalam menguasai ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, masyarakat Muslim harus bangkit dengan mengedepankan ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Hadis Nabi, serta ilmu pengetahuan.
“Umat Islam saat ini masih disepelekan. Itu terlihat dengan invasi Barat di Irak, Israel di Palestina dan di tempat lain,” ujar Badawi di sela-sela pengukuhan doktor (honoris causa) bidang pemikiran Islam oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (24/7).
Badawi menegaskan, hegemoni Barat atas dunia itu lantaran mereka menguasai sektor-sektor teknologi, ekonomi, perdagangan, dan militer dan sebagainya. “Tapi sayang kita masih mengharapkan teknologi, serikat-serikat dan lainnya dari Barat. Ini adalah suatu kelemahan yang harus diatasi,” katanya.
Ia menambahkan, “Selain itu, tingkat buta huruf kita juga tinggi. Ini seharusnya tidak terjadi, karena agama kita memerintahkan untuk belajar. Karena dengan itu kita menguasai ilmu pengetahuan. Tapi bagaimana kita bisa menguasai ilmu pengetahuan kalau kita lemah dalam memahami Al-Qur’an,” papar dia.
Padahal, ungkap Badawi, yang juga Presiden UMNO, umat Islam pada masa lalu pernah mengalami masa keemasan. Saat itu, umat Islam menguasai ilmu pengetahuan, sains, melakukan research, inovasi, dan karya-karya ilmiah lainnya. “Tapi semua itu saat ini hilang,” katanya.
Oleh karena itu, himbau dia, sudah saatnya umat Islam kembali kepada ajaran Islam yang sesungguhnya dengan berpegang pada Al-Qur’an, Hadis Nabi Saw dan watak peradaban Islam. Atau, dalam bahasa Badawi, Islam Hadlari.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyatakan, Malaysia dan Indonesia perlu meningkatkan kerjasama dalam bidang ilmu pengetahuan. “Dunia Barat saat ini melihat Malaysia dan Indonesia. Kalau ada accident, mereka melihat kita. Kita perlu membuktikan, bahwa kita adalah umat yang maju, bisa mengusai Iptek untuk kemajuan kita di masa depan,” harapnya. (dina)