PM Libanon Akan Berkunjung ke Indonesia Bulan Mei Ini

Perdana Menteri Libanon Fuad Siniora dipastikan akan berkunjung ke Indonesia pada 24-25 Mei mendatang, meskipun situasi dalam negeri Libanon sedang tidak kondusif.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda usai pembukaan program bea siswa seni dan budaya, di Gedung Pancasila, Departemen Luar Negeri, Jakarta, Selasa (22/5).

"Sejauh ini belum ada penundaan, masih sesuai rencana semula PM Libanon akan berkunjung pada tanggal 24-25 Mei, tentunya kita masih menunggu kalau kemungkinan ada perubahan, namun sejauh ini itu rancangan yang sudah disepakati, " ujarnya.

Menurutnya, kedatangan PM Libanon Fuad Siniora masih sesuai dengan rencana awal, sebelum situasi yang terakhir terjadi di mana ledakan bom kembali mengguncang Libanon dibagian utara dan selatan.

Pemerintah Indonesia berharap situasi dalam negeri Libanon tidak terus memburuk, sehingga kedua negara dapat mengadakan pertemuan sesuai dengan rencana awal.

Lebih lanjut Hassan mengatakan, pertemuan ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk mendengarkan informasi secara langsung dari pemerintah Libanon, mengenai perkembangan di dalam negeri khususnya, problem-problem yang berkaitan dengan resolusi DK PBB tahun lalu, tentang pemulihan kondisi Libanon dari situasi konflik milisi bersenjata, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melaksanakan keseluruhan aspek resolusi, mulai dari penghentian permusuhan sampai pada proses perundingan damai.

"Ini satu hal lagi yang tidak mudah dilakukan yaitu penertiban senjata dari kelompok Hizbullah, juga penarikan mundur atau penegasan kepemilikan tanah Seba, yang menjadi persoalan ketiga negara yakni Libanon, Suriah, dan Israel, selain itu juga memastikan tidak lagi pelanggaran wilayah Libanon oleh Israel. Ini yang akan dibicarakan, "jelasnya.

Mengenai peran serta Indonesia dalam pemulihan situasi di Libanon, Menlu menyatakan, sebagai negara yang menghormati kedaulatan Libanon, Indonesia tidak mau mencampuri urusan dalam negeri Libanon, seperti diketahui masalah Libanon masalah yang cukup kompleks. Meski demikian sebagai anggota tidak tetap di DK PBB, Indonesia akan berusaha berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan. (novel)