Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah bersama lima menterinya rencananya akan hadir dalam konferensi tingkat menteri Asia Afrika untuk Pemberdayaan Kapasitas untuk Palestina (Capasity Building for Palestine). Meski belum menetapkan tanggal pastinya, pertemuan itu akan digelar sekitar akhir Juni atau Juli 2008.
"Memang belum ditentukan, sedang kita cari tanggalnya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, ancer-ancernya sekitar akhir Juni atau awal Juli. Kita juga melihat kesiapan dari para menteri yang akan diundang, " ujar Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Departemen Luar Negeri Primo Alui Joelianto usai membuka pelatihan di bidang Inkubator Bisnis, di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Selasa(15/4).
Keinginan Indonesia untuk menjadi fasilitator pertemuan antara kelompok-kelompok yang ada di Palestina, dalam rangka mewujudkan perdamaian dan kemerdekaan sejati, serta pembangunan kapasitas di Palestina sudah direncanakan sejak pertengahan tahun 2007 lalu, namun hingga kini masih belum terlaksana. Pasalnya, konferensi Tingkat Menteri Asia Afrika yang sedianya digelar pada awal tahun 2008 itu, belum jelas kapan pelaksanaannya.
Primo mengatakan, dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al-Maliki tiga hari yang lalu di Jordan, pada konferensi itu bukan hanya dirinya yang akan hadir, Menteri Perencanaan, Menteri Keuangan, Menteri Kehakiman, serta beberapa menteri lainnya akan turut serta dalam konferensi yang menghimpun negara Asia Afrika plus negara-negara lain agar berminat untuk membantu rakyat Palestina dengan berbagai macam pelatihan.
"Mengenai kehadiran Presiden Mahmud Abbas masih belum bisa dikonfirmasikan, akan diberitahukan kemudian, tapi yang jelas Presiden Abbas kita undang. Kalau untuk komponen Hamas apakah akan diundang? Memang dalam hal ini, kita tidak mau ikut-ikutaninternal mereka, jadi terserah mereka bagaimana menyelesaikan masalah ini, " jelasnya.
Namun, lanjutnya, pada saat pembicaraan dengan pihak-pihak Palestina, tidak ada upaya mengelompokkan antara Fattah, Hamas, maupun kelompok lain, hal itu lebih dulu dibuktikan dalam pelatihan diplomat Palestina yang diselenggarakan oleh Indonesia, pada 1 Mei mendatang. Pesertanya ada 10 orang berasal dari berbagai kelompok di Palestina.
"Program training diplomat itu bukan bagian dari konferensi Asia Afrika tingkat menteri, ini bantuan kita untuk rakyat Palestina, " imbuhnya.(novel)