Plt Ketua KPU Bales Kritikan Mahfud MD soal Fasilitas yang Didapat KPU: Yang Penting Tak Langgar Aturan

eramuslim.com – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU, Mochamad Afifuddin, merespons pernyataan mantan Menko Polhukam, Mahfud MD. Mahfud mengkritisi sederet fasilitas ‘wah’ komisioner KPU hingga meminta mereka mundur karena dinilai tak layak mengurus pilkada setelah kasus asusila Hasyim Asy’ari.

“Saya pernah menanyakan yang penting apa pun yang pernah diberikan fasilitas ke kita jangan sampai ada yang melanggar aturan,” Afif kepada wartawan sebelum acara FGD KPU di Hotel Gran Melia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (8/7).

Mahfud dalam unggahannya menyebutkan, setiap komisioner KPU sekarang memakai 3 mobil dinas yang mewah. Ada juga penyewaan jet untuk dinas yang berlebihan. Dia juga menyinggung fasilitas lain jika ke daerah untuk tindakan asusila.

Mahfud mengetahui hal itu setelah menyimak podcast eks Ketua KPK Abraham Samad yang mengundang tokoh antikorupsi dari Universitas Andalas, Feri Amsari.

Dalam podcast itu, Feri membeberkan tiga mobil komisioner KPU, yaitu Alphard, Palisade, dan Innova Hybrid.

Mahfud meminta pemerintah dan DPR tidak diam. Lalu apa jawaban Afif soal kritik Mahfud?

“Saya enggak paham itu, kalau soal-soal yang berkaitan dengan yang terjadi dikaitkan dengan putusan DKPP [pemecatan Hasyim karena asusila],” kata dia.

Afif menjelaskan komisioner KPU mendapat dua mobil dinas dan satu mobil pelat merah.

“Dua [mobil], sih, ya yang nempel di kita semuanya. Satunya, kan, mobil lama yang pelat merah itu yang itu bisa dipakai jajaran yang lain,” jelas Afif.

Afif mengatakan, mobil dinas yang disiapkan untuk komisioner KPU adalah Toyota Alphard dan Hyundai Palisade. Sedangkan satu lagi mobil berpelat merah juga bisa dipakai komisioner KPU.

Berkaitan dengan pernyataan Mahfud soal pesawat jet, Afif menyebut bahwa memang ada penggunaan jet tersebut untuk kebutuhan penyediaan logistik pada Pemilu 2024 lalu.

“Selama 2019 dan itu juga dilakukan untuk mendatangi tempat tempat yang susah dijangkau, karena waktu sangat mepet. Pertaruhannya kan kalau kemudian tidak bisa dipastikan barang terkirim dan seterusnya, kami juga mengkhawatirkan logistik tidak sampai dan seterusnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Afif menilai bahwa pernyataan Mahfud itu sebagai kritik bagi KPU. “Ya kita semua menerima masukan ya kita berbenah dan kita pasti akan melakukan langkah-langkah lebih konkret nantinya untuk kegiatan pilkada ini,” ucapnya.

“Pada intinya kita memahami itu sebagai ungkapan rasa sayang ke semua proses demokratisasi, semua proses yang melibatkan penyelenggara,” tutup Afif.

Mobil Hyundai Palisade dan Apartemen Oakwood

Selain mendapat mobil dinas Hyundai Palisade, komisioner KPU juga mendapat jatah rumah dinas di Jalan Siaga Raya, Jakarta Selatan. Pengamatan kumparan pada 4 Juli, rumah komisioner tampak sepi.

Rumah Hasyim Asy’ari juga tampak sepi, ada satu mobil Palisade yang parkir. Warga setempat menyebut mobil mahal itu bukan milik Hasyim, tapi komisioner yang lain. Dia juga menyebutkan hanya beberapa saja komisioner menetap di sana.

Lalu lainnya menginap di mana? Dalam sidang DKPP dengan teradu Hasyim Asy’ari terungkap bahwa KPU menyiapkan unit apartemen di Oakwood Kuningan Suites.

Soal banyaknya mobil dinas komisioner dan apartemen di Oakwood pernah disoal anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Rezka Oktoberia, dalam raker dengan KPU pada 15 Mei 2024.

“Soal mobil komisioner KPU, ada berapa mobil dinas anggota KPU? (Mobil pertama) Apa ada warisan dari periode yang lain? (Mobil) Yang kedua, apa betul Palisade. (Mobil) yang ketiga, apa betul Alphard? Luar biasa itu,” ujar Rezka, seraya menambahkan untuk ketua KPU masih ada lagi mobil dinas bernopol polisi.

“Beda hari beda mobil,” komentar Rezka.

“Tambah lagi, rumah dinas. Yang saya tahu kalau rumah dinasnya KPU ada di Jalan Siaga Raga nomor 23. Rumah dinas itu sudah direnovasi, dari awal dilantik, dilakukan renovasi, tapi hanya beberapa saja komisioner yang tinggal di sana, 1-2,” ujarnya.

Sedangkan lainnya, kata Rezka, tinggal di apartemen beralamat Jalan Setia Budi Utara Raya No 5. Apartemen ini belakangan diketahui bernama Oakwood Kuningan Suites.

“Bagaimana pembayaran ini, Pak Sekjen. Rumah dinas ada, apartemen ada, yang bayar siapa, dampaknya apa. Rumah dinas direnov buat apa?” tanya Rezka.

Dalam sidang putusan DKPP pada 3 Juli terungkap, Hasyim Asy’ari menggunakan mobil dinas untuk keperluan pribadi, yaitu mengantar-jemput CAT,  anggota PPLN Den Haag yang merupakan korban asusila Hasyim. Juga menyewakan sebuah unit di apartemen Oakwood.

Hasyim pun dipecat karena dinilai melanggar Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP).

(Sumber: Kumparan)

Beri Komentar