Wakil Ketua Panitia Anggaran DPRRI Hafiz Zawawi menyatakan, rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahun 2007 baru wacana, sebab belum ada pembahasan APBN untuk menaikan TDL. Kemungkinan kenaikan TDL sebesar 12 persen itu skenario pemerintah, dengan perhitungan jika subsidi lebih dari 24 trilyun rupiah maka TDL akan naik.
"Sebagai gambaran tahun 2006 subsidi 31 trilyun rupiah kita penuhi, jadi kalau subsidi lebih dari itu tentunya bisa kita penuhi," ujarnya sebelum mengikuti sidang paripurna, di Gedung DPRRI, Jakarta, Selasa (12/9).
Menurutnya, yang sebenarnya harus dilakukan oleh PT. PLN (Persero) adalah melakukan efisiensi secara optimal, baik dari sisi teknik, distribusi, konsumsi dan penyediaan bahan baku untuk pembangkit. Hafiz menilai pemerintah terlalu cepat mengeluarkan skenario kenaikan tarif dasar listrik pada tahun 2007.
Dalam rapat kerja tadi malam, Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen ESDM J. Purnomo menyatakan, pemerintah tengah menyiapkan skenario kemungkinan kenaikan TDL sebesar 12 persen pada tahun 2007.
Purnomo menjelaskan, apabila tidak ada kenaikan maka skenario penurunan subsidinya adalah 25,8 trilyun rupiah pada tahun 2007, 20,39 tirlyun rupiah pada tahun 2008, 16,87 trilyun rupiah pada tahun 2009 dan 6,48 trilyun rupiah pada tahun 2010. Namun dengan skenario kenaikan 12 persen maka PT. PLN tidak memerlukan subsidi pada tahun 2010, sebab diperkirakan akan memperoleh surplus.(novel)