Arya menilai Kemenlu adalah lembaga yang memiliki rapor bagus dengan prinsip perlindungan WNI tidak dikaitkan dengan afiliasi politik. Namun, Arya menganggap hal itu tercoreng akibat rilis Agus.
“Sementara Kemlu biasanya rilis singkat ataupun panjang tidak pernah memasukkan aroma afiliasi politik dalam statement-nya. Kalau ini rilis panjang dan terkesan serampangan,” kata Arya.
“Kali ini Bu Menlu [Retno Marsudi] bahkan Presiden Jokowi perlu menegur keras,” lanjutnya.
Arya mengamini bahwa duta besar bisa saja titipan partai politik tanpa memiliki pengalaman diplomat. Menurutnya, hal itu memang sah-sah saja.
Akan tetapi, lanjutnya, bukan berarti dubes yang bersangkutan menjalankan tugas tanpa mengikuti prinsip Kemenlu. Tugas-tugas diplomasi tetap harus dilaksanakan sesuai dengan asas yang berlaku dan ditetapkan Kemenlu.
“Mungkin karena dubes ini bukan diplomat karier, tapi itu bukan alasan. Meski titipan parpol, mestinya segera adaptif jadi negarawan,” ucap Arya.
Sebeumnya, Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, menyebut penangkapan Rizieq di Mekkah lantaran izin tinggal dan pemasangan bendera bertuliskan kalimat tauhid.
“Karena diketahui adanya pemasangan bendera hitam yang mengarah pada ciri-ciri gerakan ekstremis pada dinding belakang rumahnya,” kata dia. Soal pernyataan PKS di atas, Dubes belum berkomentar. (Cnni)