Eramuslim.com – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai, kritik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal ekonomi Indonesia sesuai dengan kondisi yang ada.
Dimana, target tujuh persen pertumbuhan ekonomi tidak tercapai, justru hutang yang meningkat karena proyek infrastruktur yang tidak berdampak pada ekonomi riil
“Kritik Pak Prabowo punya fakta yang kuat,” kata Mardani saat dihubungi di Jakarta, Kamis (21/6/2018).
Tak hanya itu, lanjut Mardani, sektor konstruksi hingga impor juga telah menganggu ketahanan pangan Indonesia.
Selanjutnya, sistem hukum di Indonesia yang belum berjalan dengan baik karena masih terjadi tebang Pilih.
“Sinyalemen yang menyatakan yang punya uang berkuasa nampak nyata dari hukum yang tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. ICW merelease laporan bahwa rerata hukuman untuk koruptor berkurang,” pungkasnya.
Diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan pidato politiknya kepada seluruh kader Gerindra, Rabu (20/6/2018) malam. Pidato itu disampaikan melalui live streaming Facebook kurang lebih selama tiga puluh menit.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa arah bangsa Indonesia saat ini sudah melenceng dari Pancasila dan UUD 1945. Prabowo lebih menekankan kepada persoalan ekonomi yang sedang dihadapi bangsa Indonesia.
“Apa yang menjadi pusat perhatian Gerindra dari awal saya dan Gerindra melihat bahwa arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ini berada di arah dan alur yang salah. Saya berpandangan berkeyakinan bahwa sistem bernegara sistem politik dan sistem ekonomi bangsa kita berada di jalur yang menyimpang. Menyimpang dari apa? Menyimpang dari rencana dan rencana cetak biru yang dibangun oleh pendiri-pendiri bangsa kita yaitu Pancasila dan UUD 1945,” kata Prabowo.(kl/teropongsenayan)