Eramuslim – Ketua DPP PKS Ledia Hanifa menyebut penggunaan istilah ‘emak-emak’ oleh bakal calon Presiden Sandiaga Uno tidak memiliki unsur merendahkan. Sebaliknya, istilah itu menunjukkan simbol kecintaan kepada perempuan seluruh Indonesia.
Menurut Ledia, dalam konteks kekinian istilah emak-emak sudah setara dengan penyebutan ibu atau bunda.
“Ini keberagaman bangsa, Bhinneka Tunggal Ika. Jadi memanggil ibu, emak, mami, mbok, ambu bahkan, silakan saja,” kata Ledia di Jakarta, Selasa (18/9).
Anggota Komisi X DPR RI ini menilai, istilah emak-emak sudah sering dipakai oleh masyarakat Indonesia dari semua kalangan.
“Buat kami sapaan emak-emak sapaan akrab. Bukan, maaf, bukan menurunkan kelas dibandingkan ibu” ucapnya.
“Tapi ini justru bagian dari menunjukan kecintaan kami dengan seluruh perempuan di Indonesia,” tukasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri General Assembly International Council of Women ke-35 di Yogyakarta.
Pada acara tersebut, Ketua Umum Kowani (Kongres Wanita Indonesia) Giwo Rubianto mengritik istilah the power of emak-emak. Baginya, wanita-wanita di Indonesia sudah memiliki panggilan istimewa, yaitu ibu bangsa.
“Kami tidak mau kalau kita, perempuan Indonesia yang mempunyai konsep Ibu Bangsa sejak tahun 1935, sebelum kemerdekaan, kalau dibilang emak-emak,” tegas Giwo. (tsc)