PKS Ingin Puan dan Anies Baswedan ‘Head to Head’ di Pilpres 2024

“Setiap capres deklarasikan diri dari awal tentu ini ada plus minusnya. Tapi yang paling baik, publik tidak membeli kucing dalam karung. Saya apresiasi PSI, Mas Giring (Plt Ketum PSI) sudah deklarasikan. Saya inginnya seperti itu,” jelas dia.

Untuk urusan legislatif, Mardani menyebut saat ini PKS tengah memperjuangkan agar ambang batas pencalonan presiden (presidential treshold) turun menjadi 10 persen agar banyak pilihan calon presiden yang bisa berkontestasi.

“PKS masih berjuang terus menurunkan presidential threshold dari 20 persen. Kita berharap 10 persen saja. Sehingga dengan demikian kita punya banyak (calon). Giring boleh maju, PKS boleh maju,” ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas menyebut, Prabowo Subianto menempati urutan pertama dukungan calon presiden sebesar 20 persen, jika nama Joko Widodo dikeluarjan dari bursa survei. Sebab, menurut Undang-Udang Dasar NRI 1945, Jokowi tidak lagi boleh maju sebagai calon presiden karena batas maksimal menjabat adalah 2 periode.

Selain itu, Anies mendapat dukungan 11,2 persen. Kemudian, nama Ganjar Pranowo mendapat dukungan 8,8 persen, Sandiaga Uno 5 persen, Ridwan Kamil 4,8 persen, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 4,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,5 persen, Tri Rismaharini 3,1 persen, dan nama lainnya di bawah 3 persen. Kemudian yang tidak menjawab 17,6 persen.

“Dalam pertanyaan semi-terbuka, Prabowo mengalami kenaikan dukungan secara signifikan menjadi 20 persen. Nama-nama lain juga muncul namun dengan selisih yang signifikan di bawah Prabowo,” jelas Sirojudin.

Melihat hasil survei ini, Sirojudin menyebut di antara tokoh-tokoh yang potensial maju jadi calon presiden belum ada tokoh yang menonjol selain Jokowi.

“Prabowo paling atas tapi belum meyakinkan untuk seorang tokoh yang sudah dua kali menjadi calon. Dukungannya baru 20 persen dalam simulasi semi terbuka dan cenderung tidak naik,” ungkapnya.

Survei ini dilakukan pada periode 28 Februari hingga 8 Maret 2021. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.220 responden yang dipilih secara acak. Adapun margin of error survei ini diperkirakan sekitar 3,07 persen dan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen. []