PKS Desak Kemenkes Periksa RS Subang Terkait Penolakan Pasien Hamil hingga Meninggal

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher/Net

Eramuslim.com – Insiden dugaan penolakan pasien hamil yang berakibat hilangnya nyawa Ibu dan Anak oleh RSUD Subang direspons oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengaku prihatin dan geram dengan kejadian penolakan itu.

“Kemenkes harus menindaklanjuti berita ini dengan segera memeriksa RSUD Subang,” katanya Selasa, (7/3).

Menurut Netty, hilangnya nyawa pasien ibu dan bayi dalam kandungannya akibat tidak ditangani segera adalah tragedi kemanusiaan yang harus menjadi perhatian semua pihak.

Ia menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak boleh terulang. Seharusnya RS segera menangani pasien hamil yang kritis.

“Bukan malah ditolak yang membuat mereka harus mencari RS lainnya,” sesal Netty.

Berdasarkan pengakuan dari suami korban, istrinya yang mau melahirkan ditolak masuk ke ruang PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif, Red) RSUD Subang untuk mendapatkan tindakan.

Pasien ini ditolak dengan alasan pihak RSUD belum menerima rujukan dari Puskesmas Tanjungsiang dan ruang PONEK penuh.

Penolakan ini membuat keluarga membawa korban menuju RS di Bandung dan meninggal dalam perjalanan.

Ia mengaku heran dengan alasan penolakan itu, tidak ada kebijaksanaan dalam prosedural administrasi  saat kondisi darurat.

“Seharusnya setiap pasien dalam keadaan kritis, apalagi Ibu hamil  yang akan melahirkan, harus segera ditangani,” kata Netty.

Oleh sebab itu, Netty  meminta Kemenkes memeriksa kasus ini secara transparan dan jangan ditutup-tutupi.

Ia mendesak Kemenkes pihak yang bertanggung jawab harus menerima hukuman sesuai aturan berlaku.

“Kasus ini harus menjadi pelajaran bagi siapa pun yamg berhadapan dengan nyawa pasien. Jangan sampai terulang lagi,” tandas Netty.

sumber: rmol