Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) mengecam kebrutalan pemerintah China dan etnis Han terhadap minoritas Muslim Uighur, dan menyesalkan akan diamnya umat Islam yang mengabaikan penderitaan, penganiayaan serta diskriminasi yang dialami Muslim Uighur.
Muslim China terpinggirkan dari dunia Islam. Mereka telah lama mengalami penindasan, tetapi mereka terabaikan," kata juru bicara PITI Steven Indra Wijaya kepada The Jakarta Post via telepon.
"Kami menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk menolak penindasan serta membantu etnis Muslim Uighur."
Lebih dari 150 orang terbunuh dalam kerusuhan yang melibatkan etnis Muslim Uighur dengan etnis Han di provinsi Xinjiang China. Kerusuhan tersebut pecah setelah ribuan muslim Uighur melakukan protes atas terbunuhnya dua orang etnis Uighur di sebuah pabrik mainan di Guangdong.
Presiden PKS Tifatul Sembiring mengutuk pembunuhan terhadap muslim Xinjiang. "Sebagai bagian dari masyarakat internasional, china harus menghentikan semua tindakan yang mengarah kepada pelanggaran HAM," kata Tifatul.
PKS juga mendesak lembaga-lembaga HAM internasional untuk menyelidik kasus tersebut.
Pemerintah China lewat presidennya Hu Jintao pada Kamis kemarin mengatakan bahwa kejadian kerusuhan tersebut telah direncanakan dan diorganisir oleh tiga gerakan yang di dalam Xinjiang sendiri dan di luar negeri," merujuk kepada ektrimis Islam, separatis dan teroris.
Meningkatnya ketegangan etnis di Xinjiang tampaknya juga dipicu oleh membanjirnya etnis Han ke dalam wilayah tradisional Muslim Uighur.
Pemerintah China telah berusaha memadamkan kerusuhan dan pada Kamis kemarin mulai menyerukan persatuan etnis di provinsi Xinjiang. Media melaporkan, bahwa banyak keraguan kedua etnis di Xinjian akan bisa hidup berdampingan kembali.
PITI sendiri memiliki hubungan dekat dengan umat Islam Xinjiang, yang menurut juru bicara PITI Steven Indra Wijaya – merupakan pusat peradaban penting bagi umat Islam di China. Muslim Xinjiang, tambahnya, biasanya akan mengunjungi pusat kebudayaan Zheng He (Cheng Ho) di jawa Tengah ketika berkunjung ke Indonesia.
Laksamana Zheng He (Cheng Ho) adalah seorang muslim China yang pernah berkunjung ke Indonesia di abad 15. Walaupun masih jadi perdebatan para sejarawan – banyak yang percaya bahwa Islam di nusantara dibawa dari China.(fq/tjp)