22 orang pimpinan ormas dan tokoh lintas agama, lintas golongan, dan lintas profesi, mendatangi kantor perwakilan PBB, di Jakarta, untuk menyampaikan kecaman terhadap kebiadaban Israel, yang melancarkan serangan bertubi-tubi pada bangsa Palestina dan Libanon.
"Kami di sini mengutuk dan mengecam sekeras-kerasnya tindakan kebiadaban itu, yang telah menyebabkan ratusan nyawa melayang dan kerusakan infrastruktur dikedua negara itu," tegas Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat mendatangi Kantor Perwakilan PBB, di Gedung Menara Thamrin, Jakarta, Jum’at (28/7).
Menurutnya, sebagai lembaga internasional PBB, seharusnya dapat berperan tanpa ragu-ragu dan tidak menerapkan standar ganda dalam menyelesaikan permasalahan di Timur Tengah.
Oleh karena itu dirinya bersama tokoh-tokoh lainnya mendesak PBB untuk segera menyelenggarakan sidang darurat Dewan Keamanan PBB dan sidang umum PBB, sesuai dengan ketentuan yang ada serta mendorong pemerintah Indonesia untuk memprakarsai hal tersebut.
"Hanya melalui sidang darurat khusus DK PBB dan sidang umum PBB yang bisa menghentikan konflik yang berlangsung di Palestina dan Libanon, jika tidak, ini bisa berkembang menjadi perang kawasan, yang berdampak secara internasional termasuk pada Indonesia," ujarnya.
Din meminta pemerintah agar melakukan diplomasi secara intensif untuk meyakinkan negara OKI, Liga Arab dan Negara Non Blok untuk mendukung upaya mencapai perdamaian.
Di tempat yang sama, Pimpinan Pondok Pesanteren Daruttauhid KH. Abdullah Gymnastiar berharap, kebrutalan Israel tidak berlanjut, sebab apabila dibiarkan dapat menimbulkan pembalasan dari segala sisi.
"Kalau dibiarkan terus ini bisa merusak tatanan, kalau kita mendengar istilah terorisme selama ini, kejahatan Israel merupakan terorisme yang nyata," tandas Aa Gym.
Ia mengajak seluruh umat Islam terus berikhtiar, dan tidak menyerah melalukan upaya secara legal untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah.(novel)