eramuslim.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan apresiasi atas pidato pertama Presiden Prabowo Subianto yang menyentuh berbagai isu strategis nasional dan internasional. Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, menilai pidato tersebut memberikan banyak harapan bagi masyarakat Indonesia, terutama terkait ketahanan pangan, energi, dan politik luar negeri.
“Pidato Pak Prabowo mengandung banyak harapan, termasuk soal ketahanan pangan dan energi, serta keberpihakan politik luar negeri kita yang tetap tegas menentang penjajahan dan mendukung Palestina,” kata Cholil Nafis dilansir dari Antara, Minggu (20/10/2024).
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Jakarta. Pelantikan tersebut disaksikan oleh 709 dari 731 anggota MPR, serta dihadiri sejumlah tokoh nasional, pimpinan partai politik, dan perwakilan negara sahabat. Tercatat, 20 pejabat setingkat kepala negara dan 18 pejabat setingkat menteri turut hadir dalam prosesi pelantikan.
Dalam pidato perdananya, Prabowo menekankan beberapa isu penting, mulai dari ketahanan pangan, ketahanan energi, penguatan hubungan bilateral, hingga sikap tegas Indonesia dalam mendukung Palestina.
Cholil Nafis menyambut baik fokus Prabowo dalam pidatonya, terutama yang terkait dengan prioritas kesejahteraan rakyat.
“Pak Prabowo menegaskan bahwa dalam lima tahun ke depan, kepentingan rakyat harus menjadi prioritas utama. Kita harus bekerja untuk rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.
Cholil juga menekankan pentingnya kesejahteraan dan keamanan sebagai dua pilar utama yang harus dijaga oleh pemimpin negara.
“Kesejahteraan dan keamanan adalah dua kunci yang harus diwujudkan. Janji Pak Prabowo memberi kita harapan besar,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Cholil berharap agar janji-janji yang disampaikan selama kampanye dan dalam pidato pertama dapat segera diwujudkan, terutama untuk mengatasi korupsi yang kerap menghambat kesejahteraan rakyat.
“Kita memahami bahwa salah satu hambatan kesejahteraan adalah perilaku pejabat yang korup. Oleh karena itu, kita berharap Prabowo dapat merealisasikan janji-janji tersebut,” tutupnya.
(Sumber: Fajar)